Rabu 12 Jan 2022 13:26 WIB

Salah yang Jadi Kambing Hitam Kekalahan Mesir pada Laga Perdana Piala Afrika

Mesir takluk 0-1 dari Nigeria lewat gol Kelechi Iheanacho di Piala Afrika.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Penyerang Mesir Mohamed Salah dijaga pemain Nigeria  William Troost Ekong dalam laga pembuka Grup D Piala Afrika 2021 di Garoua, Kamerun,, Selasa (11/1/2022).
Foto: AP Photo/Footografiia
Penyerang Mesir Mohamed Salah dijaga pemain Nigeria William Troost Ekong dalam laga pembuka Grup D Piala Afrika 2021 di Garoua, Kamerun,, Selasa (11/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain depan Liverpool Mohamed Salah memulai kiprahnya Piala Afrika (AFCON) 2021 membela Mesir menghadapi Nigeria, Selasa (11/1/2022) malam WIB. Mesir sebagai tim yang paling banyak mendapat penghargaan Piala Afrika menjadi favorit pada laga tersebut. Namun, mereka justru harus kehilangan poin dalam laga pembuka Grup D tersebut.

Mesir tergelincir dengan skor 0-1 dari Nigeria berkat gol dari Kelechi Iheanacho pada pengujung babak pertama. Tim berjuluk Super Eagles juga lebih banyak memberikan bahaya di keseluruhan pertandingan dan bisa saja memperbesar jarak jika bukan karena penampilan heroik Mohamed El-Shennawy di Stadion Roumde Adjia di Garoua, Kamerun.

Baca Juga

Pertandingan tersebut menandai kekalahan pembuka pertama Mesir di AFCOb sejak 2002 ketika mereka kalah dari Senegal 0-1 dan kekalahan pertama mereka di fase grup ketika mereka kalah dari Aljazair di Tunisia. Mesir sekarang perlu mengalahkan lawan mereka yang tersisa di Grup D, Sudan dan Guinea-Bissau, untuk mengamankan tempat mereka di babak 16 besar.

Penggemar kemudian mengkambinghitamkan Salah atas kekalahan Mesir di laga perdana tersebut. Penyerang yang sudah menyarangkan 23 gol dalam 26 pertandingannya untuk Liverpool di semua kompetisi musim ini, gagal menambah torehan golnya dalam penampilannya yang ke-73 untuk Mesir di ajang internasional.

Salah menjadi starter bersama Mohamed Elneny, Ahmed Hegazi, dan Trezeguet di laga pembuka ini, tapi tim Firaun tampak inferior sepanjang pertandingan. Seorang penggemar menulis,"Salah dalam mode hantu," dikutip dari Daily Star, Rabu (12/1/2022).

Penggemar lain bahkan mengungkap jumlah sentuhan Salah ketika bermain. "Mohamed Salah hanya melakukan 14 sentuhan di babak pertama - paling sedikit dari pemain Mesir mana pun yang bermain selama 45 menit melawan Nigeria dalam pertandingan #AFCON2021 ini."

"Apakah Salah menyentuh bola? Mereka telah menandainya dengan berbahaya," kata penggemar lain. "Mo Salah tidak bisa ditemukan," kata yang lainnya.

Nigeria yang berhasil meraih gelar juara Afrika tiga kali, unjuk gigi dengan mengendalikan sebagian besar pertandingan dan berhasil mengamankan tiga poin. Pelatih kepala Mesir Carlos Queiroz punya banyak hal yang harus dibenahi. Ia mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Bakary Gassama.

Meski gagal menciptakan banyak peluang, Mesir seharusnya mendapat penalti setelah Zizo dijatuhkan di dalam kotak penalti Nigeria oleh Moses Simon. Namun, wasit tak mengindahkan pelanggaran terhadap pemain sayap Zamalek itu. Carlos merasa kesempatan besar untuk mendapatkan sesuatu dari permainan telah dirampok oleh wasit. Ia bersikeras timnya seharusnya mendapatkan penalti yang jelas.

"Pada babak kedua, ada penalti yang sangat jelas bagi kami yang tidak diberikan wasit dan VAR tidak melakukan intervensi," kata Carlos dikutip dari Kingfut, Rabu (12/1/2022). "Mungkin saat itu, VAR tidak berfungsi. Jelas ada penalti. Itu bukan hari kami, itu juga bukan hari yang baik untuk wasit. Bahkan nenek saya akan memberinya penalti," sindir eks asisten pelatih Manchester United pada era Sir Alex Ferguson.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement