REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Museum seni terbesar di India akan mendirikan galeri seni Islam pada tahun depan. Direktur Museum Salar Jung, A Nagender Reddy, mengatakan kepada Khaleej Times bahwa galeri seni Islam dijadwalkan dibuka lebih cepat. Akan tetapi rencana itu terhenti karena Covid-19 dan tidak ada tenaga terampil.
Reddy mengatakan galeri seni Islam akan diresmikan pada akhir tahun ini. Ide mendirikan galeri seni Islam muncul pada 2009, ketika sekitar 400 artefak Islam dari Museum Salar Jung dipajang di sebuah pameran seni Islam India yang diadakan di Sharjah, Uni Emirate Arab (UEA).
Dilansir Middle East Monitor pada Rabu (12/1/2022), galeri seni Islam akan dibangun berukuran sekitar 26 ribu kaki persegi. Galeri baru ini akan berlokasi di sayap timur Museum Salar Jung. Galeri seni Islam akan memamerkan berbagai artefak termasuk manuskrip, karpet Persia, pedang dan pelindung tubuh, keramik, serta salinan Al-Qur'an.
Di antara barang-barang berharga yang dipamerkan dalam galeri tersebut yaitu folio tertua Al-Qur'an dalam aksara Kufi tertanggal abad kesembilan. Kemudian pisau buah langka dengan gagang giok yang dihiasi dengan batu-batu berharga milik Permaisuri Mughal, Nur Jahan, serta cincin pemanah Kaisar Mughal, Shah Jahan, yang menugaskan pembangunan Taj Mahal.
Museum Salar Jung di Hyderabad memiliki koleksi barang antik dan seni terbesar di dunia. Barang-barang antik tersebut dikaitkan dengan Nawab Mir Yousuf Ali Khan atau umumnya dikenal sebagai Salar Jung III. Dia adalah mantan perdana menteri India yang pernah menjadi pangeran dari Hyderabad Deccan.
Museum Salar Jung saat ini memiliki lebih dari 2.500 artefak Islam yang langka. Beberapa di antaranya belum pernah ditampilkan kepada publik. Artefak Islam tersebut biasanya dipamerkan di berbagai galeri di Timur Tengah dan Eropa.