Kamis 13 Jan 2022 06:58 WIB

Dilarang Ada Pungli Saat Pelatihan Dasar CPNS, Semua Gratis

LAN mengatakan seluruh CPNS dapat mengikuti pelatihan dasar secara gratis tanpa biaya

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Peserta bersiap untuk mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Gedung SOR Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, (ilustrasi). LAN menegaskan tak boleh ada pungutan liar selana pelatihan dasar CPNS.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Peserta bersiap untuk mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Gedung SOR Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, (ilustrasi). LAN menegaskan tak boleh ada pungutan liar selana pelatihan dasar CPNS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto menyatakan seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dapat mengikuti pelatihan dasar (Latsar) secara gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Karena itu, ia menegaskan tidak boleh ada pungutan liar dalam pelatihan dasar tersebut.

"Pelaksanaan Latsar CPNS sudah menjadi tanggung jawab instansi terkait dan dibiayai oleh negara, jadi jangan sampai terjadi ada pungutan liar (pungli) terhadap CPNS peserta Latsar," ujar Adi dikutip dari siaran pers saat membuka kegiatan "Sosialisasi Perubahan Kebijakan Pelatihan Dasar CPNS" pada Rabu (12/1/2022).

Baca Juga

Ia menyebut, hal ini juga menjadi komitmen bagi LAN dan Lembaga Pelatihan agar semua CPNS dapat mengikuti Latsar. Menurutnya, jika terdapat masalah di lapangan, dapat berkoordinasi dengan LAN untuk mencari terobosan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Beberapa tahun belakangan kita merekrut CPNS-CPNS  milenial yang dinilai lebih 'melek teknologi' maka kita perlu melakukan pengembangan kurikulum, metode pembelajaran serta bahan ajar yang lebih adaptif dan lebih menarik," katanya.

Ia mengatakan, LAN sebagai instansi pembina pelatihan Aparatur Sipil Negara (ASN) terus berupaya melakukan terobosan-terobosan baru. Untuk itu, LAN berupaya membenahi kebijakan, kurikulum serta metode pembelajaran yang lebih dinamis dan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi saat ini.

Adi pun menyadari pandemi Covid-19 telah memaksa semua sektor untuk melakukan perubahan, termasuk materi pelatihan dengan pemanfaatan teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan istilah flexible learning.

"Kondisi ini dapat menjadi peluang emas bagi LAN untuk melakukan pembenahan di segala aspek, perubahan mendasar yang dilakukan untuk Latsar adalah internalisasi core value atau nilai dasar ASN “BerAkhlak” yang dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran Latsar CPNS menggantikan ANEKA," ujarnya.

Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN Muhammad Taufiq menyatakan Nilai Dasar ASN BerAkhlak telah menjadi pedoman seluruh ASN untuk bekerja dan melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu, perlu diinternalisasikan kepada setiap individu dimulai dari peserta Latsar CPNS yang merupakan tahap awal untuk mengabdi menjadi ASN.

"Terdapat dua hal yang menjadi perubahan dalam materi Latsar, yaitu internalisasi nilai dasar ASN BerAkhlak serta materi Smart ASN yang dimasukkan dalam kurikulum dalam rangka membentuk karakter ASN," kata Taufiq.

Ia juga berharap, kebijakan baru ini menjadi sebuah terobosan dalam rangka membangun karakter ASN profesional dalam rangka membangun birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy).

Baca juga : Pacu Semangat di Awal Tahun, Ridwan Kamil Beri Penghargaan 111 ASN Berprestasi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement