REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tagar #HarunaOut ramai di media sosial Twitter. Ramainya tagar itu berawal dari kritikan Haruna Soemitro yang juga Exco PSSI itu terhadap pelatih Timnas Shin Tae Yong dalam sebuah dialog Podcast di JPNN.com dan diunggah di Youtube pada Sabtu (15/1/2022).
"Kalau hanya runner up gak perlu Shin Tae-young (STY), karena kita sudah enam kali runner up," ujarnya.
Menurut Haruna, kehadiran STY, adalah untuk menjawab ekspektasi lebih dari pelatih terdahulu Luis Milla. "Saat kita beralih ke Shin Tae-yong, dulu ini orang ramai-ramai membela mempertahankan Luis Milla, 'Pertahankan Luis Milla, pertahankan Luis Milla'," katanya
Adapun saat ini kondisinya tidak jauh berbeda. STY masuk memberikan sihir baru. "Orang-orang bilang pertahankan STY, pertahankan STY, karena mungkin ada ekspektasi yang begitu besar, dari suporter sepakbola terhadap prestasi," kata direkur Madura United tersebut.
Menurutnya, jika STY sudah memberikan gelar juara mungkin sekarang situasinya berbeda. Namun, karena baru runner up berarti masih ada harapan. "Kami harap 2022, STY memberikan prestasi kepada timnas," ujarnya.
Dalam waktu dekat STY ditargetkan untuk bisa menjuarai U-19 maupun U-23. STY akan tetap melatih sesuai dengan masa kontraknya yang berlaku hingga Desember 2023.
Ia pun menyarankan kepada STY untuk tidak mudah tersinggung jika dikritik. Karena selama ini, mantan pemain timnas Korsel itu suka tersinggung jika diberikan masukan.
"Kalau dikritik, STY itu tersinggung. Jadi seolah-olah kita ngerecokin dia. Saya bilang 'anda bagaimana tersinggung dengan kritik saya. Saya ini Exco yang membawa aspirasi dari sekian banyak klub dan stake holder'. Jadi tak bisa jawab dengan tersinggung," ujarnya.
Menurut Haruna, kritik itu merupakan upaya untuk mencari jalan keluar bersama-sama. Ia juga menyoroti soal pendapat STY yang menyebut Indonesia tidak punya striker bagus.
"Pertanyaannya apakah yang dipilih STY striker yang terbaik di Liga Indonesia. Mungkin kita punya angel yang berbeda, masih banyak striker-striker yang bagus yang bisa bersaing dengan pilihan STY untuk timnas AFF kemarin," ujar mantan anggota dewan era 1999-2004 itu.