Senin 17 Jan 2022 20:31 WIB

Nyaris Semua Benda Pusaka Museum La Pawowi Dicuri, Saksi Mata Lihat Terduga Pelakunya

Saksi mata melihat orang memindahkan barang dari museum La Pawowi.

Pencurian (Ilustrasi). Benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang disimpan di Museum La Pawowi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, hilang.
Foto: Republika/Mardiah
Pencurian (Ilustrasi). Benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang disimpan di Museum La Pawowi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Nyaris semua benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang disimpan di Museum La Pawowi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, hilang. Ratusan benda bersejarah itu diduga dicuri maling.

"Sekitar 95 persen hilang," kata kata Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Bone, Andi Ansar Amal saat dihubungi wartawan dari Makassar, Senin (17/1/2022).

Baca Juga

Menurut Andi, pencurian diperkirakan terjadi pada Sabtu (15/1/2022) malam. Sebab, staf museum baru pulang pukul 17.30 WITA.

Barang pusaka yang hilang tersebut tidak ternilai harganya. Duplikat rambutnya Raja Bone Arung Palakka, stempel kerajaan, dan beberapa benda tajam (pusaka) lenyap.

Bahkan, uang kuno berbagai macam jenis yang tersimpan rapi ikut hilang diangkut bersama lemarinya. Barang yang tersisa, menurut Andi, diperkirakan yang ditinggal hanya lima persen.

"Kami tidak bisa menaksir berapa kerugian, yang jelas hanya bisa dikatakan kerugian tidak bisa ditaksir dengan dinilai uang karena itu merupakan benda sejarah," paparnya.

Kejadian tersebut baru diketahui saat pegawai museum masuk kantor. Mereka mendapati sejumlah barak atau tempat penyimpanan barang pusaka sudah kosong hampir tak bersisa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement