Rabu 19 Jan 2022 05:55 WIB

Australia Catat Rekor Kematian Akibat Covid-19

74 kematian dilaporkan hingga Selasa (18/1/2022) dari tiga negara bagian terpadat

 Seorang awak pesawat berjalan melalui terminal di Bandara Sydney, Senin, 29 November 2021. Pihak berwenang di Australia mengatakan Minggu, 28 November 2021, bahwa dua pelancong yang tiba di Sydney dari Afrika menjadi yang pertama di negara itu untuk dinyatakan positif varian baru dari coronavirus, omicron.
Foto: AP/Mark Baker
Seorang awak pesawat berjalan melalui terminal di Bandara Sydney, Senin, 29 November 2021. Pihak berwenang di Australia mengatakan Minggu, 28 November 2021, bahwa dua pelancong yang tiba di Sydney dari Afrika menjadi yang pertama di negara itu untuk dinyatakan positif varian baru dari coronavirus, omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia pada Selasa (18/1/2022) mengalami hari paling mematikan selama pandemi Covid-19. Varian Omicron menyebar dengan cepat dan terus mengerek angka rawat inap ke level tertinggi, bahkan saat kasus harian sedikit turun.

Sebanyak 74 kematian dilaporkan hingga Selasa (18/1/2022) pagi dari tiga negara bagian terpadat yakni New South Wales, Victoria dan Queensland. Angka ini meningkat bahkan melebihi rekor 57 kematian pada Kamis lalu, menurut data resmi.

Baca Juga

Australia sedang bergulat dengan wabah Covid-19 terburuk yang dipicu virus corona varian Omicron. Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit kini paling banyak selama pandemi.

"Hari ini, adalah hari paling berat bagi negara bagian kami," kata pemimpin New South Wales Dominic Perrottet dalam pengarahan media.

New South Wales melaporkan 36 kematian pada Selasa, tertinggi selama pandemi. Perrottet, yang konsisten menolak pembatasan ketat karena tingkat vaksinasi yang tinggi, mengatakan rumah-rumah sakit masih mampu mengatasi peningkatan jumlah pasien yang dirawat.

"Terlepas dari tantangannya, (peningkatan pasien) juga terjadi di belahan dunia yang lain," kata dia.

Meskipun kasus rawat inap meningkat, Victoria pada Selasa menetapkan "kode cokelat" (status darurat jangka pendek) di rumah-rumah sakit. Status itu memberikan wewenang kepada pengelola RS untuk membatalkan layanan kesehatan yang tidak mendesak dan membatalkan cuti staf.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kalangan muda usia yang belum divaksinasi menyumbang sejumlah besar kasus rawat inap di negara itu. Meskipun negara-negara bagian menghindari lockdown dan terus membuka sektor bisnis, indeks kepercayaan konsumen Australia terpukul pekan lalu, menurut survei ANZ pada Selasa. Omicron mendorong orang untuk melakukan penguncian sendiri dan menahan pengeluaran.

Omicron juga telah menekan tingkat elektabilitas Perdana Menteri Scott Morrison, menurut jajak pendapat pada Selasa, dan menempatkan tokoh oposisi dari partai Buruh di posisi teratas beberapa bulan sebelum pemilihan federal. Lebih dari 67.000 kasus baru dilaporkan di New South Wales, Victoria, Queensland dan Tasmania, turun dari rekor nasional 150.000 pada Kamis lalu. Negara-negara bagian lain belum menyerahkan data.

Selama pandemi, Australia telah melaporkan 2.757 kematian dan sekitar 1,6 juta kasus infeksi, 1,3 juta di antaranya tercatat dalam dua pekan lalu.

sumber : Antara / Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement