Selasa 18 Jan 2022 14:00 WIB

Pasca-Seruan OKI, AICC Ambil Bagian Tangani Krisis Afghanistan

AICC ambil bagian Tltangani krisis Afghanistan pasca seruan OKI.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Paska Seruan OKI, AICC Ambil Bagian Tangani Krisis Afghanistan. Foto: Seorang pria membagikan roti kepada warga Afghanistan di Kabul.
Foto: AP Photo/Petros Giannakouris
Paska Seruan OKI, AICC Ambil Bagian Tangani Krisis Afghanistan. Foto: Seorang pria membagikan roti kepada warga Afghanistan di Kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemerintah Imran Khan mengambil langkah cepat untuk membantu Afghanistan. Setelah memfasilitasi pertemuan luar biasa Menteri Luar Negeri OKI yang dipimpin Saudi di Islamabad, kini mereka membentuk AICC yang telah menempatkan operasi bantuan Afghanistan di jalur cepat.

Afganistan Inter-Ministerial Coordination Cell (AICC) dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Pakistan, Dr Moeed Yusuf. Lembaga ini telah mengambil langkah-langkah praktis untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di negara tersebut.

Baca Juga

Dilansir di Pakistan Observer, Selasa (18/1), di bawah arahan Perdana Menteri Imran Khan, Afghanistan mendapat alokasi dana awal sebesar 5 miliar rupee Pakistan. AICC juga disebut akan melakukan tugas perumusan kebijakan, dengan fokus yang lebih besar pada tindak lanjut dan implementasi.

Pertemuan Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri OKI membawa hasil pengumpulan dukungan substansial bagi warga Afghanistan, yang sebagian besar jatuh dalam kategori dilanda kemiskinan. Setelah menjalani dua dekade perang, mereka merasakan dampak negatif dan malapetaka.

Lebih buruk lagi, sebagian besar dana Afghanistan senilai 9 miliar dolar AS, telah dibekukan di luar negeri. Seruan yang ditujukan ke Amerika Serikat untuk pembebasan dana tersebut hingga saat ini tidak didengarkan.

Menurut beberapa perkiraan yang baru-baru ini dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 60 persen dari 38 juta orang Afghanistan menghadapi tingkat krisis kelaparan. Situasi tersebut dikatakan semakin memburuk setiap hari.

Program Pangan Dunia (WFP) juga telah mengeluarkan peringatan, dengan memberikan gambaran buruk tentang 3,2 juta anak Afghanistan yang berisiko kekurangan gizi akut.

Pemindahan dan dislokasi adalah masalah lain yang dihadapi rakyat Afghanistan. Menurut UNHCR (Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi), 665.000 orang baru dipindahkan di Afghanistan antara Januari dan September 2021, di samping 2,9 juta orang yang sudah mengungsi di dalam negeri itu.

Mengenai pendirian AICC, Perdana Menteri Imran Khan telah menerima apresiasi di dalam negeri dan di beberapa lingkaran diplomatik dunia, karena dinilai telah menempatkan bantuan ini pada jalur yang cepat. Semangat pendorong di balik upaya ini adalah konsep kemanusiaan Islam yang dipelopori oleh PM Pakistan, yang telah dikemukakan berkali-kali, baik di ibu kota maupun forum asing.

Adapun pekerjaan AICC nantinya dilakukan dengan sistem koordinasi dan pemantauan yang berkelanjutan. Kerja sama dilakukan dengan berbagai kementerian/lembaga pemerintah, seperti Bea Cukai, Sel Logistik Nasional (NLC), Penerbangan Sipil, Bank Negara dan Korps Perbatasan dan Kementerian Dalam Negeri, Luar Negeri, Keuangan dan Perdagangan.

Penekanan upaya ini ada pada mengambil langkah-langkah praktis dan cepat. Terbaru, dilaporkan telah dilakukan pengiriman bantuan pertama dengan 1800 metrik ton gandum. Selain itu, tempat penampungan musim dingin dan pasokan medis darurat juga telah dikirimkan ke Afghanistan.  

Sumber:

https://pakobserver.net/after-oic-moot-aicc-takes-up-afghan-crisis/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement