REPUBLIKA.CO.ID,
Anggota TNI Dikeroyok Preman Hingga Tewas, Ini Kata Kriminolog
JAKARTA --
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menanggapi terkait Anggota TNI AD Pratu Sahdi yang kemarin dikeroyok preman hingga tewas di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Menurutnya, hal itu terjadi karena para preman dan TNI berpangkat rendah berbenturan di level jalanan.
"Ya dugaan saya, bisa dalam rangka memperebutkan jatah preman, dalam rangka makan atau minum tanpa bayar di warung, dalam rangka melakukan pengamanan tanah kosong dan sebagainya," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (18/1).
Kemudian, ia melanjutkan kalau sebelumnya para preman mundur ketika ada oknum TNI masuk, sekarang mereka melawan. Ada beberapa hal mengapa mereka bisa melakukan hal tersebut.
Pertama, preman yang terdesak oleh situasi Covid-19 dan perekonomian yang sulit, padahal mereka tidak punya keahlian atau investasi maka mereka melawan. Lalu, awalnya lokasi di mana preman "main" dan lokasi aparat sebenarnya berbeda. Namun, karena situasi semakin sulit maka lokasi makin kecil dan menyusut.
"Dan akhirnya berbenturan. Preman makin berani terhadap aparat. Ini melambangkan wibawa (aparat) negara yang menurun di mata elemen sipil," kata dia.
Ia menambahkan ini bukan fenomena sosial. Berarti yang terlibat dan berkepentingan bukan hanya pemerintah. Hal ini juga harus jadi pelajaran bagi anggota TNI. Pengawasan terhadap anggota TNI harus makin ketat.
"Anggota TNI diawasi dan yang melanggar hukum jangan dibela," kata dia.
Sebelumnya diketahui, polisi telah menangkap tiga pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AD Pratu Sahdi (22) hingga tewas. Pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (16/1/2022).
"Hari ini informasinya baru tiga yang diamankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, saat dikonfirmasi pada Senin (17/1/2022).
Zulpan berkata, saat ini kepolisian masih terus bergerak untuk menangkap para pelaku pengeroyokan. Pelaku pengeroyokan diduga lebih dari tiga orang dan ia berharap pihaknya segera mengamankan seluruh pelaku pengeroyokan tersebut.
"(Motif) belum bisa disampaikan nanti dirilis. Mudah-mudahan ketangkap semua," ujar Zulpan.