Kamis 20 Jan 2022 12:41 WIB

Enam Kasus Omicron Bandung Ternyata Transmisi Lokal

Kasus transmisi lokal ini membuktikan penyebaran omicron sudah terjadi di Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau vaksinasi massal bagi anak usia 6-12 tahun di SD Bintang Mulia, Kota Bandung, Jumat (14/1/2022).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau vaksinasi massal bagi anak usia 6-12 tahun di SD Bintang Mulia, Kota Bandung, Jumat (14/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Enam orang pasien yang positif Omicron di Kota Bandung diketahui terpapar dari transmisi lokal dan bukan berasal dari perjalanan luar negeri. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit maupun terdapat yang isolasi mandiri.

"Ya jadi memang ternyata enam kasus omicron ditemukan itu transmisi lokal, bukan transmisi perjalanan, jadi membuktikan sebenarnya omicron sudah ada," ujar Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19 varian omicron. Terlebih penyebaran virus varian ini sangat cepat. Salah satu yang harus dilakukan yaitu menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker.

"Sekali lagi saya mengimbau tetap waspada, virus cenderung bermutasi karena proses penyebaran omicron lebih cepat. Kuncinya protokol kesehatan dan rata-rata sudah di PCR sudah negatif," katanya.

Dengan adanya kasus omicron di Kota Bandung, Yana mengaku akan kembali melakukan tes acak PCR kepada para siswa dan guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun begitu ia melihat kasus omicron sangat kasuistik dan tidak dapat digeneralisasi.

"Kita lihat karena ini kasuistik nggak bisa generalisir, kita minta dinkes lakukan tes acak di sekolah sekolah yang PTM," katanya. Sementara itu terkait imbauan Work From Home (WFH), ia mengatakan akan secara bertahap melaksanakan WFH sebesar 25 persen sedangkan 75 persen tetap Work From Office (WFO).

"Sesuai anjuran itu nggak 100 persen WFO tapi mudah-mudahan bisa kurangi 25 persen WFH dan WFO 75 persen," katanya. Pihaknya tengah menyusun aturan tersebut dan direncanakan dapat direalisasikan pada pekan depan.

"Ini bentuk kewaspadaan, antisipasi waspada aja, panik nggak perlu, sekali lagi saya bilang virus cenderung bermutasi jadi varian apapun kalau karakter corona virus varian apapun selama prokes insya Allah terhindar," ujarnya.

Sebelumnya, enam orang warga yang berdomisili di Kota Bandung positif terkonfirmasi Covid-19 varian omicron usai dilakukan Whole Genome Sequensing (WGS) di laboratorium Provinsi Jawa Barat. Empat orang dirawat di rumah sakit karena bergejala dan dua orang lainnya bergejala ringan dan menjalani isolasi mandiri.

"Ada enam (Omicron), hasil WGS, masih tercatat KTP Kota Bandung," ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Rosye Arosdiani saat dikonfirmasi, Rabu (19/1/2022).

Ia menuturkan pihaknya sudah selesai memeriksa pasien dengan menggunakan teknik WGS dan belum mengirimkan kembali sampel lainnya. Mereka yang positif omicron merupakan penduduk Kota Bandung.

"Empat (dirawat) di rumah sakit karena bergejala, sekarang sudah perbaikan sedang proses pindah ke tempat isolasi terpadu untuk menyelesaikan isolasinya yang dua memang di tempat isolasi karena gejala ringan," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement