Jumat 21 Jan 2022 03:13 WIB

36 Kota di Indonesia akan Alami Fenomena Ekuiluks, Apa Itu?

Ekuiluks berlangsung pada periode Januari hingga Februari 2022.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari. ilustrasi
Matahari. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan tiga ibu kota dan 36 lokasi di lima provinsi Indonesia akan mengalami fenomena ekuiluks. Fenomena tersebut berlangsung pada periode Januari hingga Februari 2022.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan ekuiluks adalah fenomena astronomis saat panjang siang tepat sama dengan panjang malam, yakni 12 jam. “Ekuiluks hanya fenomena astronomis biasa dan tidak berdampak apa pun ke kehidupan manusia,” kata Andi.

Baca Juga

Namun, fenomena ini bisa ditandai dengan langit yang akan tampak terang ketika terjadi aram beberapa menit sebelum matahari terbit sebagai fajar maupun beberapa menit setelah matahari terbenam sebagai senja. Aram terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh atmosfer bumi sehingga saat matahari terbenam, langit tidak seketika gelap dan menjelang matahari terbit, langit tidak seketika terang.

Dikutip situs LAPAN, Kamis (20/1/2022), tiga ibu kota provinsi yang merasakan fenomena ini adalah Tanjungselor (Kalimantan Utara) pada 27 Januari, Medan (Sumatera Utara) pada 10 Februari, dan Banda Aceh (NAD) pada 25 Februari. Ekuiluks dapat terjadi dua kali setahun dan akan kembali terulang pada 15 Oktober di Sabang hingga 18 November di Subulussalam.

Selain tiga kota tersebut, masih ada 36 kota lain di lima provinsi berbeda yang akan mengalami ekuiluks sejak 20 Januari hingga 26 Februari, yaitu:

1. Subulussalam (NAD): 20 Januari

2. Sidikalang (Sumatera Utara): 24 Januari

3. Pulau Subi (Kep. Riau): 28 Januari

4. Pematangsiantar (Sumatera Utara): 29 Januari

5. Kisaran (Sumatera Utara): 30 Januari

6. Tanjungbalai (Sumatera Utara): 30 Januari

7. Anambas (Kepulauan Riau): 31 Januari

8. Kabanjahe (Sumatera Utara): 2 Februari

9. Berastagi (Sumatera Utara): 4 Februari

10. Tapaktuan (Sumatera Utara): 5 Februari

11. Tebingtinggi (Sumatera Utara) Februari

12. Tarakan (Kalimantan Utara): 6 Februari

13. Kutacane (NAD): 9 Februari                  

14. Deli Serdang: 9 Februari

15. Tanjungmorawa: 9 Februari

16. Lubukpakam (Sumatera Utara): 9. Februari

17. Binjai (Sumatera Utara): 10 Februari

18. Tahuna (Sulawesi Utara): 10 Februari

19. Blangpidie (NAD) : 12 Februari

20. Stabat (Sumatera Utara): 12 Febuari

21. Pulau Natuna (Kepulauan Riau): 13 Februari

22. Pangkalanbrandan (Sumatera Utara): 14 Februari

23. Blangkejeren (NAD): 14 Februari

24. Melongguane (Sulawesi Utara): 15 Februari

25. Meulaboh (NAD): 16 Februari

26. Nunukan (Kalimantan Utara): 17 Februari

27. Langsa (NAD): 18 Februari

28. Takengon (NAD): 20 Februari

29. Dampulis (Sulawesi Utara) : 21 Februari

30. Benermeriah (NAD): 21 Februari

31. Lhoksumawe (NAD): 23 Februari

32. Bireuen (NAD): 23 Februari

33. Sigli (NAD): 24 Februari

34. Jantho (NAD): 24 Februari

35. Miangas (Sulawesi Utara): 25 Februari

36. Sabang (NAD): 26 Februari 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement