REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Satuan tugas penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat mendorong pelaksanaan vaksinasi ramah dan aman bagi penduduk daerah ini dengan pemeriksaan sehari sebelum divaksinasi. Dengan metode pemeriksaan sehari sebelum divaksinasi, petugas akan lebih teliti mendiagnosa warga sebelum dinyatakan layak menerima vaksin.
"Pemeriksaan kesehatan merupakan indikator penting untuk mengetahui risiko seseorang terhadap vaksin Covid-19, petugas akan lebih teliti jika pemeriksaan kesehatan dilakukan sehari sebelum warga divaksinasi," ujar Ketua harian Satgas Covid-19 Papua Barat Derek Ampnir di Manokwari, Sabtu (22/1/2022).
Ia mengatakan, metode ini bertolak dari pengalaman pelaksanaan vaksinasi satu tahun di sejumlah daerah di Papua Barat kerap diprotes warga dengan berbagai tudingan vaksinasi. "Akan ada cukup waktu jika pemeriksaan dilakukan sehari sebelum warga divaksinasi, sehingga apabila warga punya riwayat sakit penyerta (komorbit) bisa dirujuk untuk menjalani pengobatan secara komprehensif," ujar Ampnir.
Ia mengakui, pemeriksaan cepat terkadang petugas kurang teliti atau kemungkinan faktor human error bisa terjadi dengan antrean warga di tempat pelayanan. "Selain human error, dalam kebanyakan kasus, warga tidak sepenuhnya jujur atau bahkan tidak mengetahui kondisi kesehatannya sendiri," kata Ampnir.
Ia juga mengatakan kesadaran masyarakat Papua Barat untuk divaksinasi sudah terbentuk. Namun pada beberapa kasus, masih meninggalkan trauma pada kelompok masyarakat tertentu di daerah.
"Tentu upaya sosialisasi masih terus dilakukan terhadap kelompok masyarakat yang belum divaksinasi hingga mencapai 70 persen kekebalan penduduk Papua Barat," ucapnya.