Ahad 23 Jan 2022 19:15 WIB

Kasus Covid-19 di Jabar Melejit, Naik 5 Kali Lipat Hanya dalam 10 Hari

Angka kematian Covid-19 di Jabar rendah meski kasus naik drastis

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penambahan kasus aktif Covid-19 di Provinsi Jawa Barat dalam sepuluh hari terakhir ini, bertambah cukup drastis. Penambahan kasus Covid-19 sampai hampir lima kali lipat. 

Hal itu terlihat, pada 13 Januari 2022 terdapat 667 orang positif Covid-19 yang masih dirawat atau menjalani isolasi di Jabar. Namun, pada 22 Januari angka kasus aktif itu sudah membengkak sampai 3.004 orang berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar.

Baca Juga

Secara berurutan mulai 13 Januari 2022, di Jabar terjadi penambahan 89 kasus, lalu bertambah 104 kasus, 118 kasus, 87 kasus, 89 kasus, 256 kasus, 324 kasus, 401 kasus, 505 kasus, dan akhirnya bertambah 641 kasus baru pada 22 Januari 2022.

Meski ada penambahan kasus, angka kematian dalam 10 hari terakhir cenderung rendah yakni, dengan total 6 kematian. Sehingga secara keseluruhan sejak awal pandemi, terdapat kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 14.765, kemudian ada 694.085 orang sembuh, dan totalnya 711.854 kasus Covid-19 di Jabar.

Sementara keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) perawatan pasien Covid-19 di 300 rumah sakit di Jabar. Pada 22 Januari 2022, keterisiannya mencapai 6,65 persen atau terisi 448 dari 6.740 tempat tidur. Sedangkan pada 1 Januari 2022, keterisiannya masih di angka 2,12 persen.

Menanggapi kenaikan kasus tersebut, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Dewi Sartika mengatakan, belum bisa mengaitkan penambahan kasus ini dengan menyebarnya varian Omicron di Jabar. Menurut Dewi, ia pun masih terus melakukan penelitian mengenai hak tersebut dan penanganan kenaikan kasus Covid-19 di Jabar.

Berdasarkan data terakhir, kata Dewi, di Jabar terdapat 33 kasus Covid-19 varian Omicron. Mereka ditangani di sejumlah rumah sakit di Jabar dan pusat isolasi di Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar di Kota Cimahi.

Dari 33 kasus tersebut, kata dia, sebanyak 20 orang di antaranya sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah. Sedangkan sisanya masih menjalani perawatan dengan isolasi ketat di rumah sakit dan BPSDM Jabar.

"Pasien yang awal ada 15 orang, sudah sembuh semua. Kemudian kasus baru ada 18 orang, di mana 5 orang sudah sembuh. Sisa 13 orang lagi, yang dirawat di rumah sakit ada 8 orangdan di BPSDM ada 5 orang," ujar Dewi, Ahad (23/1).

Dewi menjelaskan, pemerintah terus berupaya melakukan pengetesan atau testing, pelacakan atau tracing, dan perawatan atau treatment, untuk mengatasi Covid-19. Sedangkan masyarakat diminta tetap melaksanakan 5M atau protokol kesehatan.

Baca: Pantau Stok Minyak Goreng, Wali Kota Surabaya: Saya Bingung Ada yang Kehabisan

Baca: Daerah Diminta Perketat Prokes, Wapres: Kita tidak Ingin Covid-19 Seperti di Luar Negeri

Pemerintah pun, kata dia, tengah gencar memberikan vaksinasi kepada masyarakat. Angka vaksinasi di Jabar pun terus meningkat dan kini dari 37,9 juta orang sasaran vaksinasi di Jabar, sebanyak 22,49 juta orang atau 85,72 persennya sedah mendapat dosis pertama, kemudian sebanyak 21,45 juta orang mendapat dosis kedua atau 56,59 persennya. 

Baca: Penyu Bali Terganggu Klub di Pantai, Suara Bising Jadi Enggan Bertelur

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement