Selasa 25 Jan 2022 08:49 WIB

DKI Jakarta Tetap PPKM Level 2, Meski Omicron Sedang Merajalela

Level PPKM DKI Jakarta tak berubah meski terjadi kenaikan signifikan kasus Covid-19.

Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua kepada anak usia 6-11 tahun di Puskesmas Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (24/1/2022). Pemerintah memutuskan DKI Jakarta tetap berstatus PPKM Level 2 meski saat ini tengah terjadi kenaikan signifikan kasus Covid-19 dipicu penularan varian Omicron.
Foto:

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Selasa (24/1/2022), terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan, dalam 24 jam terakhir penambahan kasus Covid-19 DKI sekitar 1.739 orang.

 

Dari jumlah tersebut, kata dia, jumlah aktif Covid-19 di DKI juga bertambah 1.217 orang. “Sehingga, jumlah kasus aktif kini sebanyak 9.057,” kata Dwi dalam keterangannya di Jakarta, kemarin malam.

 

Dwi menambahkan, sebanyak 7.166 atau sekitar 79 persen dari total kasus itu merupakan transmisi lokal. Sisanya, merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

“Dari kasus aktif 1.739, 1.460 di antaranya (84 persen) juga merupakan transmisi lokal," lanjut dia.

Tak sampai di sana, Dwi juga menyebut ada peningkatan signifikan kasus Covid-19 varian Omicron. Dia mengimbau, agar masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi.

 

“Waspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta,” kata Dwi.

 

Dia menambahkan, dalam 24 jam terakhir, kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta menjadi 1.313 orang, meningkat 136 dari Sabtu (22/1) lalu. Diterangkan Dwi, dari 1.313 tersebut, PPLN menyumbang 854 orang, sisanya transmisi lokal.

 

“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,6 persen,” kata Dwi.

Jumlah itu, dijelaskannya, meningkat karena penetapan WHO tidak lebih dari lima persen. 

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan dalam dua pekan ke depan peningkatan jumlah kasus Covid-19 akan terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek. "Paling banyak Omicron di DKI dan Bodetabek selama 2-3 minggu ke depan," kata Budi dalam Konferensi Pers secara daring, Senin (24/1).

Antisipasi yang dilakukan, lanjut Budi, adalah dengan mengejar capaian vaksinasi primer dan lanjutan. "Kami akan mempercepat vaksinasi booster di sana," tegasnya.

Varian Omicron menjadi penyumbang kenaikan angka Covid-19 di Indonesia beberapa pekan terakhir. Dari 1.626 yang terkonfirmasi Omicron, sekitar 20 pasien yang menjalani perawatan dengan oksigen dan dua pasien yang meninggal dunia.

 

"Kita tidak perlu panik tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi. Tapi tidak perlu panik karena memang hospitalisasi dan kematian yang rendah," tegas Menkes.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement