Rabu 26 Jan 2022 21:17 WIB

Korban Meninggal Badai Tropis Mozambik Bertambah 12 Jiwa

Hingga kini, sedikitnya 20.000 jiwa terdampak badai tropis Mozambik, Afrika.

Red: Nora Azizah
Hingga kini, sedikitnya 20.000 jiwa terdampak badai tropis Mozambik, Afrika (Foto: ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HAMID ALQASIMI
Hingga kini, sedikitnya 20.000 jiwa terdampak badai tropis Mozambik, Afrika (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAPUTO -- Jumlah korban meninggal dunia akibat badai tropis di Mozambik dan Malawi bertambah 12 jiwa, menurut otoritas setempat. Namun, para pejabat dan lembaga bantuan masih meninjau dampak total dari badai yang menyapu bagian selatan Afrika pada Senin lalu.

Badan Nasional Mozambik untuk Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana mengatakan pada Selasa (25/1/2022) bahwa delapan orang telah meninggal dunia, 54 luka-luka, dan 895 orang dievakuasi akibat bencana tersebut dalam 24 jam terakhir. Lebih dari 20.000 orang di Mozambik telah terdampak oleh badai itu, dengan lebih dari 3.000 rumah yang rusak sebagian dan 600 rumah rusak sepenuhnya serta sejumlah pusat kesehatan dan belasan ruang-ruang belajar, menurut laporan institut tersebut.

Baca Juga

Mereka juga mengatakan bahwa unit-unit drone dan kapal telah diturunkan dalam upaya penyelamatan. Sementara itu di Malawi, yang terletak berdekatan dengan Mozambik, komisioner distrik Chikwawa mengonfirmasi tiga kematian tambahan, usai departemen kebencanaan melaporkan satu kematian di Mulanje.

Badai tropis telah menyebabkan hilangnya aliran listrik akibat banjir yang merusak fasilitas listrik di negara tersebut. Mozambik, dan negara-negara di bagian selatan Afrika lainnya telah berkali-kali diterjang badai dan siklon besar dalam beberapa tahun terakhir, yang merusak infrastruktur dan membuat masyarakat dalam jumlah besar harus kehilangan rumahnya. 

Para ahli mengatakan bahwa badai telah menjadi lebih kuat seiring dengan memanasnya temperatur air akibat perubahan iklim, kala level permukaan laut yang naik membuat pesisir dataran rendah menjadi daerah yang rentan. Naemi Heita, pelaksana tugas kepala delegasi klaster Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di ibu kota Mozambik, Maputo, mengatakan, pada Reuters (26/1/2022), bahwa air minum yang bersih, kelambu penahan nyamuk dan masker adalah beberapa dari sejumlah barang yang sangat dibutuhkan untuk mencegah munculnya wabah penyakit.

"Di luar respons darurat, kita harus memastikan bahwa kita membantu keluarga-keluarga yang perlu membangun kembali kehidupan mereka - lahan-lahan mereka tenggelamdan rumah-rumah mereka hancur, kita harus membantu mereka untuk membangun kembali dengan aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement