REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rencana Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang akan menyampaikan Pidato Kebudayaan dengan tajuk "Indonesia Butuh Islam Tengah" pada Sabtu, 29 Januari 2022 mendatang, mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan.
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa kader PAN se-Indonesia antusias menunggu pidato Zulhas tersebut.
"Gagasan Islam tengah yang akan disampaikan Ketum PAN Zulkifli Hasan dalam Pidato Kebudayaan-nya nanti adalah penegasan platform Partai Amanat Nasional sebagai partai berbasis Islam moderat, modern, dan tradisional. PAN ingin memberi garis tegas bahwa kami adalah partai yang memperjuangkan Islam inklusif, toleran dan saling menghargai dalam keberagaman," Kata Eddy dalam keterangannya, Rabu (26/1/2022).
Menurut anggota DPR RI Dapil Jabar III ini, gagasan Islam tengah lahir dari keprihatinan Zulkifli Hasan tentang ancaman radikalisme agama di satu pihak, dan juga fanatisme kebangsaan di sisi yang lain.
“Karena itu PAN percaya bahwa Islam tengah adalah jalan terbaik bagi Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Ini yang menjadi jalan politik PAN. Politik kebangsaan," lanjut Eddy.
Menurut Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini, format pidato kebudayaan dipilih untuk menunjukkan bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang bagaimana memajukan kebudayaan.
"Melalui langkah ini, Pak Zulhas percaya bahwa strategi kebudayaan harus menjadi komitmen bersama bagi seluruh elemen bangsa untuk kemajuan Indonesia." Katanya.
"Pidato Kebudayaan dan gagasan Islam Tengah akan menjadi arah dan tuntutan perjuangan Kader PAN untuk diperjuangkan sekaligus disebarluaskan sebagai sebagai solusi terbaik untuk merawat keberagaman di Indonesia, menjaga kualitas demokrasi serta mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar dia.