REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Angka stunting di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi yakni mencapai 11,3 persen. Namun, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, angka tersebut masih di bawah rata-rata nasional.
Heroe menyebut, berbagai program dilakukan untuk menekan stunting di Kota Yogyakarta. Salah satunya program 8.000 hari pertama kehidupan untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan gizi dan pangan. "Program tersebut dikhususkan bagi anak yang nantinya mendapatkan asupan nutrisi dan gizi seimbang hingga usia 21 tahun," kata Heroe di Yogyakarta, Kamis (27/1).
Selain itu, penanganan stunting juga didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta. Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Syamsul Azhari mengatakan, diberikan dukungan untuk penanganan stunting berupa pemberian makanan bergizi dan sehat yang didistribusikan dalam kegiatan posyandu balita.
Pemberian makanan bergizi dan sehat melalui kegiatan posyandu ini akan dilakukan secara rutin di tiap kelurahan. Melalui bantuan ini, katanya, diharapkan dapat menekan angka stunting yang saat ini masih menjadi perhatian di Kota Yogyakarta. "Seiring berjalan program pemerintah akan kami dukung dalam penanganan stunting, mengingat angka stunting di Kota Yogyakarta masih terbilang cukup tinggi," kata Azhari.
Tidak hanya dalam penanganan stunting, program lainnya juga masih terus dijalankan. Utamanya terkait dengan penanganan dampak Covid-19 seperti pemberian bantuan bagi anak yang menjadi yatim atau piatu akibat kehilangan orang tuanya yang meninggal karena terpapar Covid-19. "Bantuan untuk anak dan janda akibat Covid-19 akan tetap dilakukan, misalnya bantuan pendidikan untuk anak," ujarnya.
Azhari menuturkan, di 2021 lalu Baznas Kota Yogyakarta mampu mengumpulkan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) hingga Rp 5,9 miliar. Di 2022 ini, pihaknya menargetkan dapat menghimpun dana ZIS setidaknya Rp 7,5 miliar. "Pembayaran zakat terus kami upayakan supaya semakin banyak masyarakat mempercayakan pembayaran zakat mereka melalui Baznas Kota Yogyakarta," jelas Azhari.