Jumat 28 Jan 2022 23:58 WIB

Empat WNA Rusia yang Jalani Karantina di Sulut Positif Omicron

Keempat WNA Rusia teleah selesai masa karantina dan meninggalkan Sulut

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Keempat WNA Rusia teleah selesai masa karantina dan meninggalkan Sulut
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Keempat WNA Rusia teleah selesai masa karantina dan meninggalkan Sulut

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO- Empat warga negara asing (WNA) asal Rusia, pelaku perjalanan luar negeri yang dikarantina di Sulawesi Utara dinyatakan positif Omicron.

"Sebelum hasil resmi keluar dari Balitbangkes, keempat kasus tersebut telah dinyatakan sembuh dan selesai menjalani isolasi dengan hasil PCR negatif," kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel MPH di Manado, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga

Keempat WNA Rusia yang telah menyelesaikan masa isolasi tersebut telah meninggalkan Provinsi Sulut dan melanjutkan perjalanan ke daerah lainnya di Indonesia.

Sewaktu diisolasi di RS Kitawaya, kata dia, keempat WNA Rusia tersebut tidak bergejala atau asymptomatik.

"Kasus probable Omicron yang ada di Sulawesi Utara sekarang sudah tidak lagi dimonopoli oleh pelaku perjalanan luar negeri," sebutnya.

Sebab, katanya, pada beberapa pekan terakhir ini juga sudah terdeteksi pada pelaku perjalanan dalam negeri, baik asal penerbangan Jakarta, Bali, Papua maupun Surabaya.

Keempat WNA Rusia yang terdeteksi positif Omicron tersebut adalah bagian dari 31 orang yang sebelumnya probable Omicron.

"Jadi, sisanya masih menunggu hasil konfirmasi Whole Genome Sequencing atau WGS," katanya.

Steaven mengatakan 13 dari 31 orang ini dideteksi sebagai pelaku perjalanan domestik, tiga orang transmisi lokal, dan sisanya adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri.

Provinsi Sulut menjadi salah satu dari dua bandara yang dijadikan transit pelaku perjalanan luar negeri sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah lainnya di Indonesia.

Pelaku perjalanan luar negeri yang transit di Bandara Sam Ratulangi Manado wajib melakukan karantina selama tujuh hari, sehari sebelum selesai diisolasi dilakukan uji PCR untuk memastikan tidak teridentifikasi Covid-19 dan dapat melanjutkan perjalanan. 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement