Ahad 30 Jan 2022 17:30 WIB

Covid-19 Buat Sejumlah Laga Ditunda, IBL Jamin Kompetisi Masih Sesuai Rencana

Ada dugaan tertularnya beberapa pemain terjadi ketika waktu jeda.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pebasket Evos Thunder Bogor Muhammad Yassier Rahmat (tengah) melakukan lay up dengan dihalangi pebasket Satya Wacana Salatiga Tyree Jamal Robinson (kanan) dan Randy Ady Prasetya (kiri) dalam pertandingan Seri 1 Jakarta Indonesian Basketball League (IBL) 2022 di Hall Basket Senayan, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Satya Wacana Salatiga mengalahkan Evos Thunder Bogor dengan skor 69-54.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Pebasket Evos Thunder Bogor Muhammad Yassier Rahmat (tengah) melakukan lay up dengan dihalangi pebasket Satya Wacana Salatiga Tyree Jamal Robinson (kanan) dan Randy Ady Prasetya (kiri) dalam pertandingan Seri 1 Jakarta Indonesian Basketball League (IBL) 2022 di Hall Basket Senayan, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Satya Wacana Salatiga mengalahkan Evos Thunder Bogor dengan skor 69-54.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalananan Liga Basket Indonesia (IBL) Tokopedia 2022 diterjang badai Covid-19. Beberapa pemain dari tiga tim terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tes PCR. Pemain-pemain tersebut berasal dari Satria Muda Pertamina (SM), Indonesia Patriots dan Pelita Jaya.

Pertandingan antara SM dan Evos Thunder Bogor terpaksa ditunda yang sejatinya berlangsung di C’Tra Arena, Bandung, Sabtu (29/1/2022). Pasalnya, ada satu pemain SM yakni Arief Febri terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes pada Jumat (28/1/2022). Dan laga harus ditunda karena Arief melakukan kontak dengan seluruh pemain SM di saat latihan.

Baca Juga

Penyelenggara IBL juga harus menunda pertandingan antara Indonesia Patriots dan NSH Mountain Gold Timika yang sejatinya akan digelar pada Ahad (30/1/2022). Sebab berdasarkan hasil tes PCR terdapat tujuh anggota tim Indonesia Patriots yang positif Covid-19. Begitu dengan pertandingan antara Pelita Jaya melawan Satya Wacana Salatiga harus ditunda setelah dua pemain Pelita Jaya terkonformasi positif Covid-19 yakni Fernando dan Govinda.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan penundaan tersebut merupakan prosedur yang sudah ditetapkan oleh IBL. Ia menegaskan semua prosedur diberlakukan sama kepada seluruh tim. IBL dan tim dokter akan melihat apakah temuan pemain yan positif akan mendatangkan risiko yang lebih besar atau tidak untuk menentukan pertandingan bisa dilanjutkan atau ditunda.

“Jadi kalau untuk penyelenggaraannya mesti dilihat dan sudah ada prosedur. Kita lihat kasus per kasus sistem itu, individu tersebut gejala atau tidak sehingga ada kebijakan menyeluruh dan ada yang menyesuaikan. Yang kita tunda game-nya. Perhari ini masih sesuai rencana tapi kita punya alternative,” ujar Junas dalam konferensi pers virtual, Ahad.

Junas menjelaskan, protokol kesehatan harus tetap dijalankan oleh seluruh timnya ketika jeda dari seri pertama kepada seri kedua. Sebab ada dugaan tertularnya beberapa pemain terjadi ketika waktu jeda dari seri pertama ke seri kedua.

“Ada protokolnya dijedanya. harus dilakkukan karantina. Prosedur itu harus menjadi tanggung jawab bersama. Kalau keluyuran saat jeda itu seharunya tak boleh,” Junas menambahkan.

Junas pun memastikan bahwa protokol kesehatan bagi penonton diterapkan secara ketat sejak seri pertama. Ia menjelaskan diantaranya yang harus dipenuhi penonton agar diizinkan hadir langsung ke arena pertandingan adalah menunjukkan kartu vaksin minimal dua dosis. IBL juga sudah mengatur tempat duduk di tribun agar tak berdekatan.

Dokter ahli pendamping IBL Panuju mengatakan tim ahli terus memantau perkembangan Covid-19 di Indonesia termasuk di daerah tempat penyelenggaraan IBL. Vaksinasi menjadi persyaratan mutlak yang harus dipenuhi para atlet agar bisa mengukti kompetisi. Ia menambahkan proses screening dilakukan kepada seluruh tim sejak berangkat dari kota asal.

Tes PCR kembali dilakukan ketika masuk ke Bubble. Seluruh individidu dipisahkan sebelum hasil tes PCR keluar. Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir risiko. Terkait kasus yang sudah terjadi, Panuju menjelaskan timnya langsung bergerak melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mereka yang diduga terkonfirmasi positif akan dipisahkan dari tim.

“Jadi artinya bahwa kasus-kasus yang tadi terjadi memang punya potensi penularan dari mana saja sehingga dari panitia IBL setiap saat melakukan briefing terkait kondisi sekarang kepada manajer,” kata Panuju.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement