REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Pengadilan Myanmar yang berada di bawah kekuasaan tentara akan memulai persidangan terhadap pemimpin terguling Aung San Suu Kyi pada 14 Februari, atas dugaan kecurangan pemilu. Sebuah sumber yang mengetahui proses tersebut pada Senin (31/1/2022) mengatakan, Suu Kyi dituduh mempengaruhi pemungutan suara pada 2020 untuk memenangkan masa jabatan kedua.
Suu Kyi menghadapi persidangan terkait belasan kasus. Sejauh ini, secara total Suu Kyi telah dijatuhi hukuman enam tahun penjara oleh pengadilan di ibu kota Naypyitaw. Proses hukum ini menuai kritik masyarakat internasional karena semua tuduhan terhadap Suu Kyi dinilai sebagai tindakan palsu.
Suu Kyi telah membantah tuduhan militer bahwa dia melakukan kecurangan dalam pemilu 2020. Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangkan pemilu pada 2020. Militer menilai NLD menang dengan kecurangan sehingga perlu melakukan kudeta.
Suu Kyi dituduh mempengaruhi komisi pemilihan selama pemungutan suara. Sementara mantan Presiden Myanmar Win Myint, dan mantan anggota kabibet Min Thu menghadapi dakwaan yang sama. Ketiganya telah didakwa di bawah pasal 130-A KUHP dan menghadapi hukuman tiga tahun penjara serta denda jika terbukti bersalah. Tuduhan ini menambah rentetan kasus terhadap Suu Kyi dengan hukuman penjara maksimum gabungan lebih dari satu abad.
Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar. Pemerintah militer sebelumnya mengatakan Suu Kyi akan menjalani proses hukum oleh pengadilan independen.
Militer mengatakan pihaknya mengambil alih kekuasaan karena ada pengaduan kecurangan oleh NLD, yang memenangkan pemilu 2020 dengan telak. Komisi pemilu sebelumnya menyatakan tidak ada kecurangan dalam proses pemungutan suara. Sementara NLD mengatakan, mereka menang secara adil.
Suu Kyi ditangkap beberapa jam sebelum kudeta pada 1 Februari tahun lalu. Para pengkritik junta mengatakan, tuduhan terhadap Suu Kyi sengaja dirancang untuk memastikan dia tidak akan pernah bisa kembali ke politik.
Persidangan Suu Kyi berlangsung secara tertutup. Pengacara Suu Kyi yang menjadi satu-satunya sumber informasi persidangan telah menerima perintah pembungkaman.