Selasa 01 Feb 2022 06:09 WIB

Jelang Satu Abad, NU Pamerkan Karya Ulama Nusantara

Nahdlatul Ulama (NU) memamerkan karya tulis dan kiprah ulama Nusantara

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).
Foto: Antara/BPMI/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Menjelang usia satu abad, Nahdlatul Ulama (NU) memamerkan karya tulis dan kiprah ulama Nusantara dari abad ke-17 sampai abad ke-20. Pameran ini digelar di Balikpapan sebagai rangkaian acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa kihdmat 2022-2027.

Pameran ini disiapkan oleh Nahdlatut Turots, sebuah konsorsium anak-anak muda Nahdlatul Ulama yang bergelut dalam melestarikan, mengkaji dan mempublikasikan turots ulama Nusantara. Organisasi ini sendiri secara resmi dideklarasikan di tengah pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 22-24 Desember 2021.

Baca Juga

“Pameran turots ini diinisiasi beberapa kiai muda yang menginginkan apa yang mereka sebut Nahdlatul Turots yang berarti kebangkitan warisan intelektual ulama Nusantara,” ujar Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.

Pameran ini menampilkan sejumlah infografis, manuskrip tua, hingga cetak tua karya ulama yang langka. Juga ada sejumlah dokumen-dokumen langka dari Nahdlatul Ulama. Acara pameran ini digelar selama dua hari mulai Ahad (30/1) hingga Senin (31/1) malam.

Setidaknya ada dua tema yang diusung dalam pameran ini. Pertama, mengusung tema “Turots, Inspirasi Nusantara untuk Dunia Akhirat” yang menampilkan kekayaan karya tulis dan kiprah ulama Nusantara dari abad 17 hingga 20.

Di antaranya, karya-karya dari Syekh Yusuf al-Makasari, Syekh Khatib Sambas, Syekh Arsyad al-Banjari, Syekh Nurudin ar-Raniri, Syekh Abdussamad al-Palimbani, Syekh Nawawi al-Bantani, Syaikhah Fatimah al-Palimbani, Syekh Mahfudz at-Tarmasy, Syaikh Kholil al-Bangkalani, dan karya KH Hasyim Asy’ari Jombang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement