Rabu 02 Feb 2022 20:52 WIB

Prof Rokhmin Dahuri Dorong Unnes  Menjadi World-Class University  

Perguruan tinggi berperan paling sentral dan strategis dalam membangun SDM unggul.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University,  Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS   mengisi  kuliah umum “Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Ekonomi Hijau dan Digital Menuju Indonesia Emas 205” yang diadakan di Unversitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (2/2).
Foto: Dok RD Institute
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengisi kuliah umum “Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Ekonomi Hijau dan Digital Menuju Indonesia Emas 205” yang diadakan di Unversitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University,  Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mendorong Universitas Negeri Semarang (Unnes)  untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi  World-Class University (universitas kelas dunia). Hal itu penting  untuk menghasilkan tiga  output Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni  menghasilkan lulusan SDM unggul, invensi dan inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat yang mensejahterakan rakyat serta turut membangun dunia yang lebih sejahtera, adil, damai, dan berkelanjutan (sustainable).

“Unnes  perlu mendirikan sejumlah fakultas, jurusan, dan penguatan di antaranya Fakultas Kelautan dengan jurusan teknik dan manajemen perkapalan, manajemen pelabuhan dan transportasi laut, coastal and ocean engineering, dan pariwisata bahari. Lalu Prodi Teknik Informasi mesti diperkuat dengan hal seperti digitalisasi, Internet of Things, hingga Metaverse untuk aplikasi. Bukan hanya pada sistem rantai pasok, tetapi pada sistem produksi dan industri manufakturing,” tegasnya.

Hal tersebut disampaikan Prof Dr Ir  Rokhmin Dahuri MS  saat mengisi  kuliah umum di Universitas Negeri Semarang (Unnes)  yang diselenggarakan secara bauran daring dan luring terbatas, Rabu (2/2). Kuliah umum itu mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Ekonomi Hijau dan Digital Menuju Indonesia Emas 2045”.

Kuliah umum tersebut dibuka oleh Rektor Unnes  Prof Dr Fathur Rokhman Mhum. Selain Prof Rokhmin Dahuri, kuliah umum itu juga menampilkan narasumber  Ir Hasto Kristiyanto MM, anggota Komisi VI DPR RI periode 2004-2009.

Prof Rokhmin menyebut secara ekonomi, Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika Indonesia mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (rata-rata > 7% per tahun), berkualitas (menyerap banyak tenaga kerja), inklusif (menyejahterakan seluruh rakyat secara adil), ramah lingkungan, dan berkelanjutan (sustainable).

“Semua itu dapat diwujudkan melalui implementasi Ekonomi Hijau, Ekonomi Digital, dan Ekonomi Spiritual (Pancasila),” jelasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Prof Rokhmin menambahkan, perguruan tinggi memegang peran yang paling sentral dan strategis dalam membangun SDM unggul dan kapasitas inovasi bangsa Indonesia.

Ir Hasto Kristiyanto MM,  anggota Komisi VI DPR RI periode 2004-2009, mendorong agar Unnes  dapat menjadi pusat kajian Ekonomi Hijau di Indonesia. “Sesuai visinya sebagai perguruan tinggi yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional, Unnes  memiliki potensi yang kuat untuk menjadi pusat kajian Ekonomi Hijau berlandaskan Pancasila yang menjadi rujukan di Indonesia,” kata Ir Hasto Kristiyanto.

Lebih lanjut Ir Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa Pancasila merupakan basis filosofis ekonomi hijau di Indonesia yang berasas kekeluargaan dan kegotongroyongan nasional. “Konsep egalitarianisme dalam ekonomi Pancasila erat kaitannya dengan nilai inklusivitas yang dipromosikan oleh transformasi Ekonomi Hijau yang nantinya akan menciptakan ekosistem ekonomi dan kesejahteraan manusia. Ini merupakan konsep Ekonomi Hijau,” pungkasnya.

Rektor Unnes  Prof Dr Fathur Rokhman MHum dalam sambutannya mengatakan, Unnes  terus berupaya mengembangkan keilmuan secara berkesinambungan. Salah satunya dengan mengundang pakar untuk memberikan kuliah umum yang dapat menginspirasi kepada dosen dan mahasiswa.

“Unnes  memiliki visi sebagai Universitas Berwawasan Konservasi dan Bereputasi Internasional dengan spirit Rumah Ilmu Pengembang Peradaban yang dikembangkan dengan keilmuan. Oleh karena itu pengembangan keilmuan harus dilakukan berkesinambungan sehingga Unnes  terus memiliki peran dan kontribusi nyata kepada bangsa Indonesia dan dunia,” kata Prof Dr Fathur Rokhman MHum.

Dalam acara kuliah umum itu, hadir secara luring kepala Dinas Pendidikan Provinsi  Jateng, kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov  Jateng, Ir  Zarochman  MPI (Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang), Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Umar Sholeh Spi  MSi., Koordinator Tata Usaha BBPI Semarang, wakil  rektor Unnes, dekan dan ketua Lembaga Unnes,   kepala Pusat dan Staf Akademik di Lembaga, koordinator Program Studi di Pascasarjana dan koordinator Program Studi di FE, serta koordinator Pengembangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement