REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Sebanyak 41 kejadian bencana melanda wilayah Kabupaten Kuningan sepanjang Januari 2022. Dari jumlah itu, bencana didominasi oleh longsor.
Berdasarkan data dari Badna Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, dari 41 kejadian bencana itu, sebanyak 26 kejadian merupakan bencana longsor. Selain itu, adapula bencana gerakan tanah, dan kebakaran rumah/gedung masing-masing satu kali kejadian.
Bencana lainnya berupa banjir sebanyak tiga kejadian, angin kencang/puting beliung enam kejadian, serta sambaran petir dan musibah bangunan ambruk masing-masing dua kejadian.
"Jumlah kejadian bencana pada Januari 2022 meningkat dibandingkan kejadian bencana yang terjadi sepanjang Desember 2021, yang tercatat ada 17 kejadian," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, Kamis (3/2/2022).
Indra menjelaskan, kejadian bencana pada Januari 2022 itu tersebar di 31 desa di 18 kecamatan. Dari jumlah kecamatan itu, lokasi kejadian bencana terbanyak di Kecamatan Cibingbin dan Ciniru, masing-masing empat desa.
Indra mengatakan, dari seluruh kejadian bencana tersebut, terdapat 86 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 270 jiwa yang terdampak. Dari jumlah tersebut, dua KK atau enam jiwa mengungsi dan 84 KK atau 264 jiwa menderita. "Untuk korban meninggal tidak ada," ucap Indra.
Selain itu, lanjut Indra, bencana pada Januari 2022 juga menyebabkan 75 unit rumah terdampak. Yakni, satu rumah rusak berat, 12 rusak sedang, 10 rusak ringan, 24 rumah terancam dan 28 rumah terendam. "Adapula sejumlah sarana dan prasarana yang terdampak," ujar Indra.
Sarana dan prasarana yang terdampak itu terdiri dari jalan 14 titik, jembatan dua titik, sarana pendidikan satu titik dan tembok penahan tanah (TPT) 22 titik. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai bencana hidrometeorologi," tutur Indra.
Sementara itu, pada awal Februari 2022, BPBD Kabupaten Kuningan mencatat sudah ada 22 titik tanah yang longsor serta satu titik bangunan ambruk. Peristiwa itu tersebar di sepuluh desa di enam kecamatan.