Andrinof mengatakan, kalau orientasinya untuk hal-hal produktif pasti memanajemen waktunya untuk hal bermanfaat. Maka mengimbau generasi milenial agar memanfaatkan waktu sebanyak-banyaknya untuk hal yang produktif, tapi tetap sisakan waktu untuk pergaulan karena masih muda.
Ia juga mengingatkan para pemuda untuk lebih jeli melihat peluang yang sebetulnya banyak. Di zaman sekarang banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. Jadi yang ketinggalan adalah orang-orang yang tidak jeli melihat peluang dan tidak mau berusaha mengisi peluang itu.
"Hayatilah nilai-nilai kewirausahaan kemudian laksanakan dan wujudkan, sebab dunia lapangan pekerjaaan menyempit jadi jangan lagi bermimpi menjadi karyawan atau pegawai, harus yang utama menjadi wirausaha, soal nanti nasib membawa jadi ASN atau jadi apa ya tidak apa-apa," ujar Andrinof.
Terkait bagaimana cara pemuda mengakses modal usaha, menurutnya, modal sebetulnya relatif. Kalau mereka punya mental wirausaha, modal pasti ketemu. Sebetulnya modal yang disediakan oleh negara banyak yang tidak termanfaatkan, meski jumlahnya memang tidak bisa dikatakan lebih.
Ia mengingatkan, ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Ultra Mikro. Tapi yang memanfaatkannya malah orang-orang yang mengambil kesempatan untuk jangka pendek, yang benar-benar berwirausaha malah tidak memanfaatkanya.