REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat kasus Covid-19 terus melonjak, sebaiknya tunda membawa anak ke rumah sakit demi mengurangi risiko penularan Covid-19 atau penyakit lain ketika mengantre. Namun, segera bawa ke dokter andaikan anak menunjukkan beberapa tanda bahaya.
Dokter spesialis anak, Arifianto, mengingatkan infografis yang pernah dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekitar 1,5 tahun lalu. Menurutnya, informasi tersebut sangat jelas dan masih relevan dengan kondisi saat ini.
"Apabila mendapatkan satu dari kondisi dibawah ini, segera bawa ke rumah sakit," kata dokter yang biasa disapa Apin, dalam unggahannya di akun Instagram, dikutip Sabtu (5/2/2022).
Berikut tanda gawat darurat anak yang harus diwaspadai orang tua:
- sesak napas atau biru pada bibir
diare terus-menerus atau muntah-muntah disertai lemas atau dehidrasi
- nyeri perut hebat
- pendarahan terus menerus
- kejang
- penurunan kesadaran
- kelumpuhan.
- demam tinggi selama tiga hari atau lebih atau demam pada neonatus (bayi baru lahir)
- kecelakaan
- keracunan
- menelan benda asing
- digigit hewan berbisa
"Untuk pasien kronis harap hubungi dokter terkait terlebih dahulu," ujar dr Apin yang juga konsultan saraf anak.
Kasus Covid-19 meningkat secara signifikan di Indonesia pada awal 2022. Menurut para ahli, penambahan kasus diduga terjadi akibat penyebaran varian omicron.
Sementara itu, Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Iris Rengganis khawatir kasus baru Covid-19 di Indonesia pada Februari lebih banyak dibanding periode Juni-Juli 2021. Menurutnya, kekhawatiran itu bisa menjadi kenyataan jika tak ada upaya lebih ketat untuk menekan kasus Covid-19.
"Bisa jadi kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini lebih banyak dibandingkan rekor kasus Covid-19 Juni-Juli 2021 lalu karena penularan yang begitu cepat," ujar Prof Iris saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (4/2/2022).