REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Tim Iqtishad Consulting (lembaga pendidikan dan pelatihan perbankan dan keuangan syariah) melakukan pertemuan dengan tim Badan Informasi Geospasial (BIG) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/2).
Tim Iqtishad Consulting terdiri dari Agustianto Mingka (presiden direktur), Darwin Marpaung (direktur investigasi dan litbang), Irmansyah SE (direktur eksekutif) dan Irwanto (direktur operasional).
Adapun Tim Badan Informasi Geospasial (BIG) terdiri dari Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Prof Dr nat Muh Aris Marfai SSi MSc yang diwakili oleh Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) Ir Mhd Arief Syafei MSc, didampingi Budi selaku kepala Balai Diklat Pemetaan BIG dan Gama Hinawab TU Deputi IGD.
Pertemuan tersebut terkait persiapan Pelatihan dan Workshop Notaris PPAT tentang Pemetaan dan Pengukuran Tanah untuk mengetahui kondisi objektif tanah, status hak , ukuran luas, batas- batas dan sebagainya yang akan digelar pada tanggal 19 Februari mendatang.
Badan Informasi Geospasial yang diwakili Kepala Balai Diklat BIG akan menjadi narasumber pelatihan dan workshop nasional geospasial tersebut bersama Muh Aris Marfai SSi MSc. Tujuan pertemuan itu membahas materi pelatihan yang akan disampaikan Badan Informasi Geospasial.
Sebelumnya pertemuan itu dibuka oleh Agustianto, dengan memperkenalkan lembaganya yang sudah lama berkiprah di bidang konsultansi perbankan syariah. Namun pada pelatihan kali ini Iqtishad, pertama kali melaksanakan pelatihan pemetaan tanah dan geospasial secara digital dengan menggunakan beberapa aplikasi, seperti GPS, Bhumiku, Sigap dan Sentuh Tanahku. Sedangkan pesertanya adalah para notaris PPAT , konsultan pertanahan, para pengembang properti dan juga nazir wakaf.
"Tujuan pelatihan ini diharapkan para peserta dapat dengan mudah mengakses dan menggunakan beberapa aplikasi tentang pertanahan, tidak saja dari ATR BPN, tetapi juga dari Ditjen Planologi Kementerian Kehutahan,” kata Agustianto seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.coid.
Ia menambahkan, workshop itu dimaksudkan untuk mengetahui status bidang tanah dan ukuran luas tanah, dan batas-batasnya yang akan dicatatkan oleh notaris PPAT.
“Selain itu, tujuan pelatihan ini untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya tumpang tindih izin dan legalitas kepemilikan atas tanah agar tidak terjadi saling klaim kepemilikan bidang tanah di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Irmansyah mengatakan, pentingnya kesatuan peta dasar sebagai acuan bagi intansi pemerintah yang bersifat teknis seperti ATR/BPN, dan kementerian kehutanan, kementerian lingkungan hidup, menteri pertanian, menteri ESDM, dan menteri dalam negeri.
"Untuk notaris dan PPAT hal teknis dalam objek tanah yang dinotakan atau dicatat notaris harus akurat,” kata Irmansyah.
“Dengan pelatihan ini notaris dapat membaca nilai kordinat bujur dan lintang serta dapat menggunakan aplikasi plotting bidang tanah, (Sentuh Tanahku) di BPN,’’ ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Arief Syafei menyampaikan, pada umumnya yang akan disampaikan nantinya di forum pelatihan tersebut adalah peran Informasi Geospesial (IG) dalam Bidang Pertanahan. ‘’Pada intinya deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Iqtishad Consulting dan akan berkordinasi terkait teknis yang nantinya sebagai narasumber,” kata Arief Syafei.