Senin 07 Feb 2022 07:01 WIB

AS Prediksi Invasi Rusia ke Ukraina Segera

Invasi diprediksi bisa terjadi paling cepat besok atau bisa beberapa pekan lagi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Tentara Ukraina berlatih menggunakan rudal M141 Bunker Defeat Munition (SMAW-D) AS di tempat latihan militer Yavoriv, ??dekat Lviv, Ukraina barat, Jumat, 4 Februari 2022. AS menuduh Kremlin pada hari Kamis melakukan tindakan yang rumit. merencanakan untuk membuat serangan oleh pasukan Ukraina yang dapat digunakan Rusia sebagai dalih untuk mengambil tindakan militer terhadap tetangganya.
Foto: AP/Pavlo Palamarchuk
Tentara Ukraina berlatih menggunakan rudal M141 Bunker Defeat Munition (SMAW-D) AS di tempat latihan militer Yavoriv, ??dekat Lviv, Ukraina barat, Jumat, 4 Februari 2022. AS menuduh Kremlin pada hari Kamis melakukan tindakan yang rumit. merencanakan untuk membuat serangan oleh pasukan Ukraina yang dapat digunakan Rusia sebagai dalih untuk mengambil tindakan militer terhadap tetangganya.

REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON -- Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada Ahad (6/2/2022) bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina segera. Tindakan itu akan meluncurkan konflik yang menimbulkan korban manusia yang sangat besar.

"Itu bisa terjadi paling cepat besok atau bisa memakan waktu beberapa pekan lagi," kata Sullivan.

Baca Juga

Sullivan menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menempatkan dirinya dalam posisi dengan penempatan militer untuk dapat bertindak agresif terhadap Ukraina dalam waktu dekat. Dia mengatakan bahwa pemerintah berpegang pada harapan bahwa Rusia akan bergerak untuk meredakan situasi melalui diplomasi.

"Kuncinya adalah bahwa Amerika Serikat (AS) perlu dan siap untuk segala kemungkinan itu dan sejalan dengan sekutu dan mitra kami. Kami telah memperkuat dan meyakinkan sekutu kami di sisi timur," kata Sullivan.

Penasihat senior Presiden Joe Biden ini memberikan peringatan keras lainnya sehari setelah para pejabat AS mengkonfirmasi bahwa Rusia telah mengumpulkan setidaknya 70 persen dari senjata militer.

"Jika perang pecah, itu akan menimbulkan kerugian besar bagi Ukraina, tetapi kami percaya bahwa berdasarkan persiapan dan tanggapan kami, itu juga akan menimbulkan kerugian strategis bagi Rusia,” kata Sullivan.

Sullivan tidak secara langsung menanggapi laporan Gedung Putih telah memberi tahu anggota parlemen bahwa invasi penuh Moskow dapat menyebabkan serangan cepat Kiev dan berpotensi mengakibatkan sebanyak 50.000 korban. Namun pemerintah AS telah meningkatkan peringatan dalam beberapa hari terakhir bahwa Rusia tampaknya semakin berniat menginvasi wilayah Ukraina lebih lanjut.

Pekan lalu, pejabat pemerintahan Biden mengatakan bahwa temuan intelijen menunjukkan bahwa Istana Kremlin telah menyusun rencana rumit untuk mengarang serangan oleh pasukan Ukraina. Taktik ini dapat digunakan Rusia sebagai dalih untuk mengambil tindakan militer terhadap tetangganya.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan sebelumnya bahwa skema itu termasuk produksi video propaganda grafis yang akan menunjukkan ledakan yang dipentaskan. Dalam adegan itu menggunakan mayat dan aktor yang menggambarkan pelayat yang berduka.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan,  AS masih mencari solusi diplomatik. "Namun pada saat yang sama, kami tahu bahwa Rusia terus bersiap, dan kami akan bekerja untuk mengatasi masalah keamanan," ujarnya.

Pasukan dan peralatan elit AS mendarat di tenggara Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina pada Ahad. Penempatan ini menyusul perintah Biden untuk mengerahkan 1.700 tentara di wilayah tersebut karena kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina.

Ratusan pasukan lagi dari Divisi Lintas Udara ke-82 diperkirakan akan tiba di Bandara Rzeszow-Jasionka. Sebuah pesawat Boeing C-17 Globemaster Angkatan Udara AS membawa beberapa lusin tentara dan kendaraan.

Komandan mereka adalah Mayor Jenderal Christopher Donahue, yang pada 30 Agustus adalah tentara Amerika terakhir yang meninggalkan Afghanistan. "Kontribusi nasional kami di sini di Polandia menunjukkan solidaritas kami dengan semua sekutu kami di sini di Eropa dan, jelas, selama periode ketidakpastian ini kami tahu bahwa kami lebih kuat bersama-sama,” kata Donahue di bandara.

Biden memerintahkan tambahan pasukan AS yang dikerahkan ke Polandia, Rumania, dan Jerman untuk menunjukkan komitmen AS terhadap sayap timur NATO. Anggota timur NATO, Polandia, berbatasan dengan Rusia dan Ukraina, sedangkan Rumania berbatasan dengan Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement