Senin 07 Feb 2022 09:49 WIB

Limpahan Pahala Haji Ibnu Muwaffaq dan Mimpi Bertemu Allah SWT 

Ibnu Muwaffaq menghadiahkan pahala hajinya untuk umat Islam

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Wukuf haji di Arafah (ilustrasi).Ibnu Muwaffaq menghadiahkan pahala hajinya untuk umat Islam
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Wukuf haji di Arafah (ilustrasi).Ibnu Muwaffaq menghadiahkan pahala hajinya untuk umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Maksud ibadah hajinya wali-wali Allah SWT berbeda dengan orang-orang pada umumnya.

Maksud ibadah haji wali-wali Allah SWT sangat berbeda seperti dikisahkan Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji.

Baca Juga

Syekh Maulana mengisahkan tentang satu kisah mengenai Ibnu Muwaffaq. Ia berkata, “Suatu ketika, setelah Ibnu Muwaffaq selesai menunaikan ibadah haji, ia merasa kasihan dengan sebagian orang yang mungkin hajinya tidak diterima.

Maka dia berdoa, “Ya Allah, aku hadiahkan hajiku kepada orang-orang yang hajinya tidak Engkau terima.” ( Ini sebagaimana dinukilkan dari kitab Raudhur-Rayyahiin).  

Kisah ini kata Syekh Maulana Muhammad Zakariyya ditulis dengan kalimat yang sedikit berbeda. Di sana dituliskan bahwa beliau berkata, "Aku telah menunaikan haji lebih dari 50 kali, dan semua pahalanya aku hadiahkan kepada Rasulullah SAW, khulafaur-rasyidin, dan kedua orang tuaku. Sekarang tinggal satu haji ini. Ketika aku mendengar tangisan jamaah haji di Arafah, maka aku menghadiahkan pahala hajiku kepada orang-orang yang hajinya tidak diterima." 

Setelah itu, di Muzdalifah, Ibnu Muwaffaq bermimpi berjumpa dengan Allah SWT. Di dalam mimpi tersebut Allah SWT berfirman, “Wahai Ali, kamu ingin jadi orang yang lebih dermawan dari Aku? Aku telah menciptakan kedermawanan dan orang-orang dermawan. Aku paling dermawan di antara semua orang-orang dermawan, Aku paling pemurah di antara semua orang-orang yang pemurah, Aku paling pemaaf di antara seluruh orang-orang yang pemaaf. Aku telah menjadikan orang yang hajinya diterima sebagai wasilah bagi terkabulnya haji orang-orang yang hajinya tidak memenuhi syarat untuk diterima.” 

Dan dalam kitab Raudhur-Rayyahin disebutkan bahwa Allah SWT, dalam mimpi tersebut berfirman,“Aku telah mengampuni mereka semua. Dan Aku juga telah mengampuni beberapa orang dengan perantaraan mereka. Dan syafaat setiap orang dari mereka untuk keluarga, teman, dan tetangga-tetangga mereka juga Aku terima."  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement