Kamis 10 Feb 2022 07:04 WIB

Swedia Umumkan Pandemi Berakhir, Ini Alasannya 

Swedia akan mencabut pembatasan terkait dengan Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Warga mengantre di salah satu sentra vaksinasi di Stockholm City Terminal, Swedia.(Ilustrasi). Swedia akan mencabut pembatasan terkait dengan Covid-19
Foto: Anders Wiklund/TT via AP
Warga mengantre di salah satu sentra vaksinasi di Stockholm City Terminal, Swedia.(Ilustrasi). Swedia akan mencabut pembatasan terkait dengan Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM – Swedia membatalkan hampir semua pembatasan pandemi dan menghentikan sebagian besar pengujian untuk Covid-19 pada Rabu (9/2/2022). 

Padahal tekanan pada sistem perawatan kesehatan tetap tinggi dan beberapa ilmuwan memohon kesabaran lebih pemerintah untuk memerangi virus korona. "Seperti yang kita ketahui pandemi ini, saya akan mengatakan ini sudah berakhir," kata Menteri Kesehatan Lena Hallengren kepada Dagens Nyheter.

Baca Juga

Hallengren menyatakan Covid-19 tidak lagi diklasifikasikan sebagai bahaya bagi masyarakat. "Ini belum berakhir, tetapi seperti yang kita ketahui dalam hal perubahan dan pembatasan yang cepat," kata Hallengren. 

Pemerintah Swedia mengumumkan pekan lalu akan menghapus pembatasan yang tersisa dan secara efektif menyatakan pandemi berakhir. Tindakan ini karena mempertimbangkan vaksin dan varian Omicron yang tidak terlalu parah telah meredam kasus dan kematian yang parah. 

Mulai Rabu, bar dan restoran akan diizinkan tetap buka setelah pukul 23.00 dan tanpa batasan jumlah tamu. Batas kehadiran untuk tempat-tempat dalam ruangan yang lebih besar juga dicabut, seperti penggunaan tiket masuk vaksin. Selama pandemi, negara ini telah memilih untuk tidak melakukan penguncian demi pendekatan sukarela dalam melakukan pembatasan. 

Tapi, pengumuman menghilangkan pembatasan secara keseluruhan tidak bersamaan dengan kondisi rumah sakit. Rumah sakit Swedia masih merasakan tekanan dengan sekitar 2.200 jiwa membutuhkan perawatan di rumah sakit akibat Covid-19. 

Jumlah tersebut hampir sama seperti selama gelombang ketiga pada musim semi 2021. Pengujian gratis pun telah dikurangi awal bulan ini dan secara efektif dihentikan mulai Rabu, tidak ada seorang pun mengetahui jumlah pasti kasus. 

"Kita harus memiliki sedikit lebih banyak kesabaran, menunggu setidaknya beberapa minggu lagi. Dan kita cukup kaya untuk terus melakukan pengujian,” profesor virologi di Umea University dan salah satu pengkritik paling gigih kebijakan larangan penguncian Swedia, Fredrik Elgh. "Penyakit ini masih menjadi beban besar bagi masyarakat," katanya.

Badan Kesehatan Swedia mengatakan pekan ini bahwa pengujian skala besar terlalu mahal dibandingkan dengan manfaatnya. Swedia menghabiskan sekitar 500 juta crown Swedia per pekan untuk pengujian selama lima minggu pertama tahun ini dan sekitar 24 miliar crown sejak awal pandemi. 

Pada Rabu, Swedia mencatat 114 kematian baru akibat virus korona. Secara total, 16.182 orang telah meninggal karena virus atau saat terinfeksi olehnya. Jumlah kematian per kapita jauh lebih tinggi daripada di antara tetangga Nordik tetapi lebih rendah daripada di sebagian besar negara Eropa.  

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement