Kamis 10 Feb 2022 15:44 WIB

Muzani Bandingkan Insiden Wadas dengan Suksesnya Pembangunan Jalan Tol Jokowi

Muzani mengingatkan proyek Bendungan Bener bukan target yang harus selesai tahun ini.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/2).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi insiden pengukuran tanah di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Menurut dia, pemerintah seharusnya meniru cara yang dilakukan Presiden Joko Widodo ketika melakukan pembangunan infrastruktur jalan tol.

"Mestinya kita belajar dari berbagai macam kasus dalam menangani persoalan-persoalan ini. Kan dalam pemerintahan Pak Jokowi sudah sekian ribu kilometer membangun jalan tol, nyaris tidak ada masalah, ini kenapa kemudian terjadi persoalan seperti ini," ujar Muzani di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga

Pemerintah pusat dan daerah, kata Muzani, harus memperhatikan kepentingan lokal dan nasional dalam proyek yang dilakukan di Desa Wadas. Ia berharap adanya komunikasi dari semua pihak dalam satu meja untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Saya berharap semua pihak menahan diri dan bisa menyelesaikan dalam satu meja supaya selesai. Harus ada komunikasi yang komprehensif," ujar Muzani.

Kendati demikian, ia menyayangkan jika benar adanya kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga di Desa Wadas. Muzani meminta semua pihak menahan diri terkait polemik yang terjadi di sana.

"Sekali lagi, menghadapi masyarakat kita harus double kesabaran, kita harus double kekuatan. Karena inilah suatu dan di manapun selalu begitu," ujar Muzani.

"Apalagi ini telah menimbulkan luka di hati masyarakat. Toh ini bukan sebuah target yang harus dilakukan cepat, harus tahun ini, kan tidak juga," ujar wakil ketua MPR itu.

Sebelumnya, salah seorang warga Desa Wadas, Siswanto, menceritakan kronologi peristiwa penangkapan puluhan warga Desa Wadas. Menurut Siswanto, semua bermula pada Ahad (6/2/2022) sore ketika warga melihat banyak polisi berkumpul di Polsek Bener dan belakang Polres Purworejo. Warga juga melihat polisi mendirikan tenda-tenda.

Saat itu, warga masih bingung aparat kepolisian ingin ke Wadas atau ada keperluan lain. Siswanto menuturkan, salah satu warga yang menghubungi Polres Purworejo mendapatkan jawaban jika para polisi hanya ingin kunjungan ke Purworejo. Tidak ada informasi soal mengukur tanah.

Polisi sendiri menangkap setidaknya 64 orang saat pengukuran tanah di Desa Wadas. Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, membantah adanya kekerasan yang menimpa ibu-ibu di Desa Wadas.

"Tidak ada, tidak ada," kata Luthfi saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menemui warga Desa Wadas yang sudah setuju dilakukan pengukuran tanah, Rabu (9/2/2022).

Baca juga : Rasa Takut Masih Menghantui Warga Desa Wadas

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement