Kamis 10 Feb 2022 17:26 WIB

Swafoto Pebalap MotoGP di Mandalika yang Menuai Komentar Warganet

Satgas melakukan pengawasan ketat pada para pebalap MotoGP selama di Mandalika.

Red: Indira Rezkisari
Pembalap MotoGP dari Aprilia Racing Team Aleix Espargaro (kiri) bersepeda mengelilingi jalan Kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 24 pembalap dari 12 tim MotoGP dipastikan tampil pada tes pramusim di Sirkuit Mandalika 11-13 Februari mendatang dan tes pramusim tersebut digelar dengan tujuan agar mereka dapat menjajal serta membiasakan diri dengan kondisi lintasan sirkuit serta dapat menentukan ban yang akan dipergunakan pada saat balapan.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pembalap MotoGP dari Aprilia Racing Team Aleix Espargaro (kiri) bersepeda mengelilingi jalan Kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 24 pembalap dari 12 tim MotoGP dipastikan tampil pada tes pramusim di Sirkuit Mandalika 11-13 Februari mendatang dan tes pramusim tersebut digelar dengan tujuan agar mereka dapat menjajal serta membiasakan diri dengan kondisi lintasan sirkuit serta dapat menentukan ban yang akan dipergunakan pada saat balapan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Nursyamsi, Dedy Darmawan Nasution, Antara

Aksi swafoto para pebalap MotoGP di Mandalika, Lombok, menimbulkan pertanyaan terkait potensi penyebaran Covid-19. Pasalnya para pebalap tersebut tidak menjalani karantina saat tiba di Indonesia untuk melakukan tes pramusim MotoGP.

Baca Juga

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Alexander Kaliaga Ginting mengemukakan aksi swafoto di ruang terbuka yang dilakukan sejumlah pebalap MotoGP dilakukan pada area gelembung karantina atau kawasan travel bubble. "Mereka ini setahu saya karantina bubble (gelembung). Sepanjang bubble-nya tidak pecah, mereka akan di bubble terus sampai lima hari," ujar Alexander Kaliaga Ginting, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (10/2/2022).

Alexander mengatakan swafoto para pebalap itu berada pada lingkungan di sekitar penginapan yang juga masuk dalam area zona karantina. "Sepertinya tempat mereka swafoto berada di pantai sekitar hotel Novotel yang juga zona karantina dari depan ke samping," ujarnya.

Alexander mengatakan konsep gelembung pada prinsipnya mencegah terjadinya interaksi para peserta MotoGP Mandalika dengan masyarakat sekitar. "Bubble itu dalam satu gelembung 'stick in together'. Mereka yang berada di dalamnya harus sudah vaksinasi, PCR dengan hasil negatif, laporan klinis baik dan bersama terus, tidak boleh pecah gelembungnya," katanya.

Alexander menambahkan pelaku perjalanan gelembung atau travel bubble memiliki batasan ruang gerak pada area yang telah ditentukan berdasarkan Surat Edaran Satgas Nomor 5 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Sistem Bubble Kegiatan MotoGP Mandalika Pada Masa Pandemi Covid-19. "Bubble mulai dari bandara ke hotel, ke sirkuit terus balik lagi ke hotel, tiap hari dites baik rapid atau PCR," katanya.

Penerapan sistem bubble di Sirkuit Mandalika menuai komentar beragam warganet lantaran banyak pebalap MotoGP yang keluyuran untuk menikmati pemandangan di sekitar hotel tempat mereka menginap. Sejumlah warganet di kolom komentar pada unggahan foto tersebut mengkhawatirkan adanya interaksi pebalap yang keluyuran dengan masyarakat sekitar sebab berpotensi menularkan virus Corona. Sementara itu, tes MotoGP Mandalika 2022 akan berlangsung selama tiga hari. Tes tersebut akan dilangsungkan di Sirkuit Mandalika, pada 11-13 Februari 2022.

Kemarin, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menegaskan bahwa sistem gelembung telah berjalan ketat. Sistem membatasi ruang gerak para pebalap dengan hanya memperbolehkan mereka untuk berada di hotel, sirkuit dan tempat olahraga.

Sementara, beberapa pebalap MotoGP yang telah tiba di Mandalika untuk tes pramusim terlihat melakukan aktivitas di luar tempat-tempat yang ditentukan dalam sistem bubble. Terkait hal itu, Abdulbar mengatakan bahwa mereka yang beraktivitas di luar bubble berada dalam pengawasan ketat.

"Jadi kalau yang dilihat kemarin itu mereka sudah ada yang mengawasi... Mereka hanya boleh exercise, hotel dan di sirkuit, dan kalau ada yang berinteraksi itu dengan pengawasan kita," kata Abdulbar. "Jadi ada dari panitia yang mengawasi, dan kita strict sekali," ujarnya menambahkan.

Abdulbar menjelaskan bahwa penyelenggara dari awal telah berkoordinasi dengan satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan dan juga BNPB untuk akhirnya menetapkan sistem bubble. Para pebalap datang dari Malaysia setelah melakukan tes pramusim di Sepang dengan dua pesawat shuttle mendarat di Lombok.

"Kami juga berusaha untuk memperkuat sistem bubble ini dengan didampingi untuk setiap perjalanan kru dan pebalap yang berjumlah 526," ujar Abdulbar. "Termasuk kemarin arahan dari Marsekal Hadi Tjahjanto selaku ketua panitia bahwa setiap perjalanan pebalap ke mana pun itu didampingi dengan satu personel dari BNBP dan panitia."

Abdulbar juga mengatakan bahwa tes PCR telah dilakukan dengan hasil secara keseluruhan negatif. "Jadi kami berawal dari negatif. terakhir pada saat WSBK kami juga berhasil untuk tidak menjadi kluster baru, semoga di preseason test dan di MotoGP nanti kami bisa melakukan standar yang sama sehingga tidak ada kasus baru lagi," kata Abdulbar.

Di media sosial foto-foto para pebalap yang menikmati suasana Mandalika memang bermunculan. Misalnya, pebalap asal Prancis Fabio Quartararo, tertangkap kamera tengah mengunjungi konter telepon selular (HP) di Kuta Mandalika Lombok Tengah, Selasa. Sementara, pebalap tim Aprilia Alex Espargaro dari unggahan Instagramnya tampak berkeliling Mandalika dengan menggunakan sepeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement