Jumat 11 Feb 2022 12:55 WIB

Impor Gandum di Sektor Swasta Mesir Meningkat

Mesir menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Impor gandum oleh sektor swasta Mesir telah melampaui impor oleh otoritas negara.
Foto: Al-Ahram
Impor gandum oleh sektor swasta Mesir telah melampaui impor oleh otoritas negara.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Impor gandum oleh sektor swasta Mesir telah melampaui impor oleh otoritas negara. Tren ini diperkirakan dapat terus berlanjut, karena pemerintah berupaya mereformasi subsidi roti dan memangkas tagihan impor. 

Dilansir Al Arabiya, sektor swasta Mesir mengimpor sebanyak 6,9 juta ton gandum pada 2021. Jumlah ini meningkat hingga 11 persen dibandingkan pada 2020. 

Baca Juga

Sementara, menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Otoritas Umum untuk Komoditas Pasokan (GASC) yang dikelola negara mengimpor 4,7 juta ton, turun 32 persen dari tahun sebelumnya. Mesir sebelumnya menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia. 

GASC meningkatkan impor pada 2020 untuk meningkatkan cadangan selama pandemi, sebelum menguranginya tahun lalu karena harga gandum melonjak menyusul pembatasan ekspor oleh Rusia. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina, keduanya eksportir utama ke Mesir, terus memberikan tekanan pada harga.

Karena harga gandum membebani anggaran negara, Pemerintah Mesir saat ini tengah mempelajari program subsidi makanan yang menyediakan roti untuk hampir dua pertiga populasi. Subsidi roti merugikan pemerintah sekitar 3,2 miliar dolar AS atau sekitar dua persen dari anggaran 2021/2022, dengan harga gandum yang lebih tinggi diperkirakan akan menambah 763 juta dolar AS pada tahun fiskal ini. 

“Jika pembelian gandum GASC menurun di tahun-tahun mendatang seperti yang diharapkan karena potensi reformasi dalam sistem subsidi, sektor konsumen roti bersubsidi akan beralih ke roti pasar bebas,” ujar Nasredin HagElamin, perwakilan FAO di Mesir.

Di bawah program subsidi yang ada, lebih dari 60 juta orang Mesir mendapatkan lima potong roti setiap hari dengan harga 50 sen sebulan. Mereformasi subsidi yang dapat menyebabkan kenaikan harga, beralih ke subsidi tunai atau menargetkannya pada lebih sedikit orang. 

Langkah tersebut akan mengurangi permintaan dan memotong jumlah gandum yang perlu diimpor GASC setiap tahun. Reformasi subsidi menjadi hal yang sensitif, di mana upaya sebelumnya untuk melakukannya telah memicu kerusuhan.

Sebaliknya, impor gandum oleh sektor swasta telah meningkat karena pertumbuhan penduduk dan meningkatnya permintaan tepung. Secara khusus adalah untuk membuat pasta dan makanan panggang lainnya dan itu diperkirakan terus berlanjut.

HagElamin mengatakan impor tahunan oleh sektor swasta diharapkan meningkat lima hingga tujuh persen per tahun.

Pemerintah Mesir telah mencoba membatasi kelayakan untuk roti bersubsidi karena populasi Mesir telah tumbuh. "Sektor swasta akan memiliki peran yang lebih besar daripada GASC dalam waktu dekat. Ini adalah arah yang diambil pemerintah dengan reformasi," jelas Hesham Soliman, presiden Mediterranean Star for Trading, sebuah perusahaan perdagangan biji-bijian Mesir yang berbasis di Ibu Kota Kairo.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement