Ahad 13 Feb 2022 20:10 WIB

Blinken Sebut Korut dalam Fase Provokasi

Korea Utara memiliki sejarah panjang menggunakan provokasi seperti uji coba rudal

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan sambutan tentang strategi Indo-Pasifik pemerintahan Biden di Universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia, Selasa, 14 Desember 2021.
Foto:

Korea Utara memiliki sejarah panjang menggunakan provokasi seperti uji coba rudal atau nuklir untuk mencari konsesi internasional. Tes terbaru datang ketika ekonomi Korea Utara terpukul keras oleh penutupan perbatasan akibat pandemi.

Banyak yang melihat tes itu sebagai upaya untuk menekan pemerintahan Presiden AS Joe Biden agar mengurangi sanksi. Pemerintahan Biden tidak menunjukkan kesediaan untuk melakukannya tanpa pemotongan yang berarti terhadap program nuklir Korea Utara, tetapi telah menawarkan pembicaraan terbuka.

Korea Utara telah menolak tawaran AS untuk melanjutkan diplomasi. Pyongyang mengatakan tidak akan kembali ke pembicaraan kecuali Washington menjatuhkan kebijakan bermusuhan. Korea Utara mengecam sanksi dan latihan militer reguler yang diadakan AS dengan Korea Selatan.

Korea Utara tampaknya menghentikan uji cobanya selama Olimpiade Musim Dingin yang sedang berlangsung di Cina. Beijing merupakan sekutu terpenting dan jalur kehidupan ekonomi Pyongyang

Blinken tiba di Hawaii dari Fiji, usai bertemu dengan Pejabat Perdana Menteri Aiyaz Sayed-Khaiyum dan para pemimpin Pasifik lainnya. Pertemuan itu untuk membicarakan masalah regional, terutama risiko eksistensial yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Pertemuan itu adalah kunjungan pertama menteri luar negeri AS ke Fiji sejak 1985.

Menteri Luar Negeri AS ini memulai tur Pasifiknya di Australia dengan bertemu rekan-rekannya dari Australia, India dan Jepang. Keempat negara tersebut membentuk “Quad”, sebuah blok demokrasi Indo-Pasifik yang diciptakan untuk melawan pengaruh regional Cina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement