Rabu 16 Feb 2022 21:59 WIB

Sepanjang 2021, Bank Danamon Kantongi Laba Bersih Rp 1,6 Triliun

Realisasi ini tumbuh 56 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Bank Danamon (ilustrasi). PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang 2021.
Bank Danamon (ilustrasi). PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 56 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Director of Finance Danamon Muljono Tjandra mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung oleh kolaborasi yang berkesinambungan dengan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), dan fokus pada perusahaan blue chip dan perusahaan BUMN. "Laba bersih setelah pajak konsolidasi Bank Danamon pada 2021 sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Muljono saat konferensi pers virtual, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga

Menurutnya pertumbuhan yang sehat juga dicatatkan penyaluran kredit enterprise banking yang terdiri dari segmen perbankan, korporasi, komersialisasi dan institusi keuangan sebesar 6,2 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 58,2 triliun pada 2021. Lebih lanjut, kata Muljono, selaras dengan fokus Danamon dalam menjangkau pendanaan bertahap (gradual funding), saldo giro dan tabungan atau yang biasa disebut current account saving account (CASA) pada 2021 meningkat 11 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 72,9 triliun. 

"Rasio CASA, meningkat 680 basis poin dibandingkan dengan tahun lalu menjadi 59,1 persen," ucapnya.

Muljono menuturkan, perusahaan juga terus melakukan pengelaolaan dana operasional yang tinggi diiringi dengan investasi area digital, pemasaran dan sumber daya manusia sehingga rasio pendapatan atau cost income ratio (CIR) menjadi 50 persen pada 2021. 

"Danamon mencatatkan rasio kredit bermasalah atau NPL Gross posisi 2,7 persen pada kuartal IV 2021, membaik 10 basis poin dibandingkan dengan 2020," kata Muljono. 

Capaian tersebut, tambah Muljono, didukung dengan NPL coverage ratio yang paling tinggi sepanjang sejarah Danamon sebesar 225,6 persen. Tercatat rasio intermediasi makroprudensial (RIM) sebesar 86 persen, loan to deposit ratio (LDR) sebesar  84,6 persen, dan liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 187 persen.

Pencatatan tersebut, kata Muljono, menunjukkan Danamon memiliki tingkat likuiditas yang sangat baik. Dari sisi rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) menjadi salah satu yang terkuat. KPMM Konsolidasi Danamon berada pada posisi 26,7 persen, sedangkan KPMM bank only sebesar 26,4 persen.

Dari sisi anak perusahaan, pembiayaan baru Adira Finance sepanjang 2021 menunjukkan pertumbuhan yang sehat mencapai 47 persen dibandingkan dengan tahun lalu. "Bank Danamon terus melanjutkan pengelolaan biaya operasional dengan disiplin yang tinggi dibarengi dengan investasi area digital marketing dan sumber daya manusia," ucap dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement