REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan mengatakan empat desa di Kecamatan Cibeber dilanda longsor dan banjir setelah hujan lebat disertai angin kencang dan petir, Rabu (16/2), namun tidak ada korban jiwa.
"Kami minta warga tetap waspada jika terjadi cuaca buruk, " kata Wiwin Setiawan di Lebak, Kamis (17/2/2022).
Bencana longsor dan banjir terjadi di empat desa antara lain Desa Gunung Wangun, Desa Neglasari, Desa Wanasari dan Desa Warung Banten Citorek. Bahkan, bencana longsor di Desa Gunung Wangun telah menimpa rumah Adib (38 tahun) yang mengakibatkan rusak bagian dapur dengan kerugian diperkirakan sekitar Rp 30 juta.
Begitu juga tanah longsor yang menimpa rumah warga Yanto (37) dan mengakibatkan sebagian tembok rumah retak dan roboh dengan kerugian materiil sebesar 10 juta.
Sedangkan, Desa Neglasari juga terjadi bencana banjir di Kampung Carucub Girang yang merendam beberapa rumah yang ada di bantaran Sungai Cicarucub dan tempat ibadah Masjid Agung.
Saat ini, masyarakat yang terkena banjir mengungsi di rumah warga lain yang tidak tergenang banjir. Sementara di Desa Wanasari telah terjadi pohon tumbang di Kampung Tegallumbu yang mengakibatkan besi bagian pinggir jembatan rusak dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Untuk di Jalan Raya di Desa Warungbanten Citorek juga terjadi tanah longsor,tepatnya di blok sopal Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan untuk saat ini warga bersama dengan pekerja Dinas Pekerjaan Umum sedang membersihkan longsoran," ujar Wiwin Setiawan.
Dengan adanya kejadian tersebut, kata dia, Polres Lebak bergerak cepat melakukan tindakan kepolisian. "Adapun yang telah dilakukan Polres Lebak yaitu melaksanakan tindakan kepolisian berupa cek lokasi bencana, berkoordinasi dengan Muspika, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta mengimbau warga untuk waspada bencana alam di musim penghujan," katanya.