Ahad 20 Feb 2022 21:48 WIB

Australia Tutup Pembangkit Listrik Batu Bara Terbesarnya karena Semakin Tidak Ekonomis

Australia Tutup Pembangkit Listrik Batu Bara Terbesarnya karena Semakin Tidak Ekonomi

Red:
Australia Tutup Pembangkit Listrik Batu Bara Terbesarnya karena Semakin Tidak Ekonomis
Australia Tutup Pembangkit Listrik Batu Bara Terbesarnya karena Semakin Tidak Ekonomis

Perusahaan Origin Energy mengajukan izin untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Australia tujuh tahun lebih awal. Mereka berencana menggantinya dengan baterai berkapasitas 700 megawatt.

Penutupan pembangkit yang berlokasi di Hunter, New South Wales (NSW), dijadwalkan Agustus 2025 atau tujuh tahun lebih awal dari rencana sebelumnya.

Origin Energy menyatakan pihaknya telah menyampaikan rencana ini kepada Operator Pasar Energi Australia (AEMO), tiga setengah tahun sebelum jadwal seperti yang disyaratkan.

Pembangkit Eraring adalah yang terbesar dari 16 pembangkit listrik tenaga batu bara yang tersisa di Australia. Tujuh di antaranya telah dijadwalkan ditutup pada tahun 2035 dan yang terakhir akan ditutup pada 2051.

ABC News mendapatkan informasi bahwa Origin memiliki 240 karyawan di Eraring. Ditambah kontraktor lainnya, total ada 400 pekerja di sana.

Saat ini listrik yang dihasilkan dari pembangkit batu bara masih memasok 60 persen Pasar Energi Nasional (National Energy Market atau NEM), turun dari 87 persen pada 2006.

Eraring adalah satu-satunya pembangkit listrik tenaga batu bara milik Origin, karena perusahaan ini fokus menghasilkan listrik dari kombinasi energi terbarukan dan gas.

Diganti dengan baterai terbesar 

Sebagai gantinya, perusahaan itu berencana untuk memasang baterai dengan kapasitas hingga 700 megawatt di lokasi yang sama.

"Usulan Origin untuk berhenti menggunakan pembangkit listrik batu bara mencerminkan transisi NEM yang berkelanjutan dan cepat saat kita beralih ke sumber energi yang lebih bersih," kata Dirut Origin Frank Calabria.

"Pembangkit listrik tenaga batu bara terus tertekan secara ekonomi oleh pembangkit listrik yang lebih bersih dan berbiaya lebih murah, termasuk tenaga surya, angin, dan baterai," katanya.

Menteri Energi NSW, Matt Kean, mengatakan keputusan Origin untuk menutup Eraring membutuhkan proses berbulan-bulan.

"Origin menyampaikan ke saya tentang kemungkinan keputusan ini beberapa bulan lalu," katanya.

"Kami bekerja sama menyusun rencana komprehensif untuk menghadapi kemungkinan keputusan hari ini. Rencana itu untuk memastikan bahwa kami fokus pada keandalan sistem dan menekan harga," tambahnya.

Menteri Kean yakin pihak AEMO akan menyetujui rencana penutupan ini.

"AEMO, operator independen, telah mempertimbangkan rencana kami dan menyatakan bahwa kami bisa memenuhi target keamanan pasokan energi bahkan dengan menutup Eraring pada 2025," katanya kepada pers.

"

"Hari ini saya mengumumkan bahwa kita akan membangun baterai terbesar di Belahan Bumi Selatan. Baterai 700 megawatt ini akan membebaskan kapasitas dalam sistem transmisi dan memungkinkan pengguna untuk mengakses lebih banyak pasokan listrik," jelas Menteri Kean.

"

Dirut AEMO, Daniel Westerman, menyatakan pengadaan baterai tersebut akan memberikan akses pasokan listrik yang cukup untuk NSW pada saat Eraring ditutup.

Pemerintah federal tak setuju

Menteri Energi Australia Angus Taylor memiliki pandangan yang berbeda dan menggambarkan rencana penutupan ini "sangat mengecewakan" bagi pengguna energi dan pekerja di pembangkit listrik.

"Penutupan lebih awal dan mendadak dari generator 2.880MW ini akan menimbulkan celah cukup besar dalam pasokan Pasar Listrik Nasional, mewakili 20 persen lebih pasokan pembangkit dari NSW," kata Menteri Taylor.

"Penutupan tanpa penggantian yang setara akan menyebabkan risiko keterjangkauan dan keandalan pasokan," ujarnya.

Juru Bicara Oposisi Urusan Perubahan Iklim Chris Bowen menyambut baik komitmen Pemerintah NSW membangun baterai besar untuk memastikan pasokan listrik yang terjangkau dan bisa diandalkan.

"Partai Liberal NSW dan Partai Buruh Federal melakukan apa yang tidak akan dilakukan (Perdana Menteri) Scott Morrison: mengakui realitas pasar dari transisi energi global," katanya.

Pemimpin Partai Hijau, Adam Bandt, mengatakan semua pihak harus bersama-sama menyepakati rencana komprehensif untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara.

"Kita sangat membutuhkan rencana iklim dan energi nasional untuk mengelola percepatan peralihan dari batu bara ini," katanya.

"Krisis iklim dan penurunan biaya mendorong revolusi energi terbarukan dan hal itu tidak akan berhenti," tambahnya.

Tinggal tunggu waktu

Tahun lalu Institute for Energy Economics and Financial Analysis dan konsultan Green Energy Markets mengidentifikasi Eraring sebagai pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak akan menguntungkan lagi pada tahun 2025.

Tristan Edis dari Green Energy Markets menjelaskan, penutupannya dapat memperpanjang umur beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara lainnya, tapi mungkin tidak terlalu lama.

"Dengan biaya lebih tinggi, pembangkit batu bara lainnya seperti Gladstone dan Vales Point akan terus berada di bawah tekanan operasional dan keuangan karena harus menghadapi meningkatnya pasokan tenaga surya dan penurunan harga listrik yang menyertainya," katanya kepada ABC News.

"

"Perkiraan terbaru Pasar Energi Hijau yaitu ada tambahan 3.000 MW listrik tenaga surya yang dihasilkan dari atap-atap rumah setiap tahun selama empat tahun ke depan," jelasnya.

"

"Konsumen listrik telah memutuskan bahwa tenaga surya menawarkan pilihan menarik untuk kebutuhan listrik mereka," ujar Tristan.

Pihak Origin sendiri, katanya, telah mengakui bahwa pembangkit batu bara memiliki beban dasar yang tidak fleksibel.

"Sayangnya banyak politisi kita tidak mau mengakui kenyataan ini," kata Tristan.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement