Huda merinci, terdapat 10 institusi pendidikan keperawatan di Surabaya dengan asumsi masing-masing 200 orang. Dengan begitu, ada 2.000 tenaga cadangan yang bisa dikerahkan, karena sesuai Permenkes mereka bisa dijadikan relawan bila dibutuhkan.
"Kami juga sudah berkoordinasi berapa tenaga yang dibutuhkan dan kepastian jumlah tenaga cadangan yang bisa dimobilisasi PPNI," katanya.
Pada kesempatan sama, Huda mengharapkan adanya bantuan, dukungan moral, dan kesejahteraan perawat dari Pemkot Surabaya. Selama pandemi Covid-19 di Surabaya, pada Juli 2020 sampai dengan Desember 2021, total ada 1.686 perawat yang terpapar.
"DPD periode lalu juga memberikan santunan terhadap perawat yang gugur saat menjalankan tugas menangani Covid-19. Total tali asih untuk perawat yang gugur saat bertugas menangani Covid-19 mencapai Rp 650 juta untuk 33 ahli waris," tutur dia.