Selasa 22 Feb 2022 19:17 WIB

Kasus Meningkat di Luar Jawa Bali, Angka Kematian Naik 29 Kali Lipat

Keterisian rumah sakit di luar Jawa Bali juga meningkat.

Rep: Dessy Suciati S/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona. Tren kematian akibat covid-19 terjadi di luar Jawa Bali.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona. Tren kematian akibat covid-19 terjadi di luar Jawa Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, terjadinya tren kenaikan kasus kematian di provinsi-provinsi luar Jawa Bali seiring dengan peningkatan kasus positif. Kenaikan kasus kematian ini bahkan mencapai hingga 29 kali lipat.

Dari data Satgas, kenaikan kematian terjadi di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Lampung, Riau, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Barat.

Baca Juga

“Jika dibandingkan dengan data pada akhir Januari lalu, hanya Papua yang tidak mengalami penambahan angka kematian, sementara 9 provinsi lainnya mengalami kenaikan kematian bahkan hingga 29 kali lipat,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (22/2/2022).

Menurut Wiku, sebelumnya provinsi-provinsi tersebut hampir tak mencatatkan angka kematian. Angka kasus kematian yang terjadi sangat minim yakni 1-5 kasus dalam satu minggu.

Saat ini, Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan kenaikan angka kematian tertinggi yaitu 29 orang meninggal dalam satu minggu. Disusul Sulawesi Selatan 27 kematian, Sumatera Selatan 26 kematian, Lampung 25 kematian, dan Kalimantan Timur 19 kematian.

Seiring dengan pergeseran tren kenaikan kasus positif, angka keterisian tempat tidur di rumah sakit di provinsi luar Jawa Bali pun turut mengalami peningkatan meskipun tak setinggi saat gelombang Delta lalu. Pada akhir Januari lalu, Satgas mencatat angka BOR di 10 provinsi tersebut masih sekitar 2-5 persen.

“Namun saat ini telah meningkat menjadi 20-40 persen,” ujar dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement