Rabu 23 Feb 2022 15:30 WIB

Dua Hotel di DIY Dijadikan Shelter Covid-19

Dua hotel ini berlokasi di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas keamanan berjaga di Hotel Mutiara, Malioboro, Yogyakart. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memanfaatkan Hotel Mutiara sebagai shelter isolasi terpusat untuk warga seiring meningkatnya kasus Covid-19 di DIY.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Petugas keamanan berjaga di Hotel Mutiara, Malioboro, Yogyakart. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memanfaatkan Hotel Mutiara sebagai shelter isolasi terpusat untuk warga seiring meningkatnya kasus Covid-19 di DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DIY menyebut, sudah ada dua hotel di DIY yang dijadikan sebagai tempat isolasi atau shelter khusus untuk penanganan Covid-19. Dua hotel ini berlokasi di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Dijadikannya dua hotel tersebut sebagai shelter mengingat kasus Covid-19 yang terus meningkat signifikan di DIY. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, tidak seluruh kamar di dua hotel ini yang dipakai untuk penanganan Covid-19. "Tersedia 25 kamar (untuk hotel di Sleman) dan 20 kamar (di hotel di Yogyakarta)," kata Deddy kepada Republika.co.id, Rabu (23/2).

Baca Juga

Hotel tersebut dijadikan tempat isolasi khususnya bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Deddy menuturkan, sudah ada kamar yang saat ini digunakan oleh pasien Covid-19. Rata-rata, katanya, baru enam kamar yang terisi. "Sudah ada yang diisolasi, tapi tidak banyak," ujarnya.

Untuk biaya sendiri, tidak ditanggung oleh pemerintah. Namun, biaya untuk menjalani isolasi di hotel yang disiapkan oleh PHRI untuk pasien Covid-19 ini merupakan tanggungan pribadi. "Untuk biaya sendiri, paket isolasi ada yang lima hari dan ada yang untuk 14 hari," jelas Deddy.

Meskipun dua hotel tersebut dijadikan sebagai shelter Covid-19, namun juga masih dioperasikan untuk pengunjung lain yang tidak terpapar Covid-19 atau untuk umum. "Ini juga untuk umum, tapi terpisah dengan yang isoman," tambah Deddy.

Seperti diketahui, penambahan kasus Covid-19 di DIY belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pasalnya, peningkatan kasus dengan angka yang signifikan masih terus terjadi.

Bahkan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY melaporkan penambahan kasus baru terkonfirmasi positif sebanyak 2.450 kasus pada 22 Februari 2022 kemarin. Tambahan kasus itu menjadikan total kasus di DIY menjadi 177.257 kasus.  

Penambahan kasus positif itu tentunya juga menyebabkan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY terus naik. Bahkan, BOR tercatat sudah mencapai 25,37 persen untuk bed critical.

Total bed critical yang disiapkan sendiri sudah sebanyak 201 bed dan yang digunakan untuk penanganan Covid-19 yakni 51 bed. Sedangkan, untuk BOR bed non critical juga tercatat naik menjadi 44,08 persen.

Total bed non critical yang disediakan sebanyak 1.511 bed. "Saat ini bed non critical yang terpakai untuk penanganan Covid-19 sebanyak 666 bed," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement