REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, sekaligus Penulis, dan Pendakwah, Ustadz Yusuf Abu Ubaidah mengatakan, banyak masyarakat beranggapan bahwa peristiwa isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Namun benarkah Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab?
"Dalam tinjauan sejarah waktu terjadinya Isra' Mi'raj masih diperdebatkan oleh para ulama. Jangankan tanggalnya, bulannya saja masih diperselisihkan hingga kini," kata Ustadz yang juga Lulusan Markaz Dakwah Syeikh Utsaimin, Unaizah, Qasim, Arab Saudi 2004-2008 ini.
Ustadz Yusuf Abu Ubaidah menjelaskan, Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani memaparkan perselisihan tersebut dalam Fathul Bari (7/203) hingga mencapai lebih dari sepuluh pendapat. Ada yang berpendapat bahwa Isra’ Mi’raj terjadi pada bulan Ramadhan Syawwal, Rabi’ul Awwal, Rabi’uts Tsani dan seterusnya.
Al-Imam Ibnu Katsir menyebutkan dari az-Zuhri dan Urwah bahwa Isra’ Mi’raj terjadi setahun sebelum Nabi ﷺ hijrah ke kota Madinah, yaitu bulan Rabi’ul Awwal. Adapun pendapat as-Suddi, waktunya adalah enam belas bulan sebelum hijrah, yaitu bulan Dzulqa’dah. Al-Hafizh Abdul Ghani al-Maqdisi membawakan dalam Sirahnya hadits yang tidak shahih sanadnya tentang waktu Isra’ Mi’raj pada tanggal 27 Rajab.
Dan sebagian manusia menyangka bahwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam Jumat pertama bulan Rajab, yaitu malam Raghaib, yang ditunaikan pada waktu tersebut sebuah shalat yang masyhur tetapi tidak ada asalnya dalam agama. (Al-Bidayah wan Nihayah).
Sementara itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Tidak ada dalil shahih yang menetapkan bulan maupun tanggalnya, seluruh nukilan tersebut munqathi’ (terputus) dan berbeda-beda.” (Zadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim)
Beliau juga mengatakan: “Tidaklah para sahabat dan tabi’in menyengaja untuk mengkhususkan malam isra dengan suatu amalan tertentu. Oleh karenanya, tidak diketahui malam apakah peristiwa itu terjadi”.
Bahkan Imam Ibnu Dihyah menegaskan, “Sebagian tukang cerita menyebutkan bahwa Isra Mi’raj terjadi pada bulan Rajab. Hal itu menurut ahli hadits merupakan kedustaan yang amat nyata.” (Ada‘u Ma Wajab min Bayani Wadh’i al-Wadha’in fi Rajab)
Al-Hafizh Ibnu Rojab mengatakan: “Diriwayatkan bahwa pada bulan Rojab banyak peristiwa dahsyat, namun tidak ada yang shahih satupun. Diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan di awal rojab dan diutus pada 27 Rojab atau 25 Rojab tetapi tidak ada yang shahih. Dan diriwayatkan dengan sanad yang tidak shahih dari Qosim bin Muhammad bahwa isra Nabi adalah pada 27 Rojab dan diingkari oleh Ibrahim al-Harbi” (Latha‘if Ma’arif).
"Dari perkataan para ulama di atas, disimpulkan Isra’ Mi’raj merupakan malam yang agung, namun tidak diketahui kapan waktunya, tanggal dan bulannya" kata Ustadz Yusuf Abu Ubaidah.
Baca juga : Isra Mi'raj Nabi Muhammad, Apakah dengan Ruh atau Jasad?