Rabu 23 Feb 2022 21:04 WIB

Kasus Harian Covid-19 di Hong Kong Cetak Rekor

Covid-19 di Hong Kong mencapai angka 8.674 kasus baru.

Red: Nora Azizah
Covid-19 di Hong Kong mencapai angka 8.674 kasus baru.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Covid-19 di Hong Kong mencapai angka 8.674 kasus baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Penambahan kasus harian COVID-19 di Hong Kong pada Rabu (23/2/2022) yang mencapai angka 8.674 memecahkan rekor sebelumnya sebanyak 7.533 pada Senin (21/2). Sementara jumlah kasus kematian pada lonjakan COVID-19 terakhir telah mencapai angka 36.Dari 8.674 kasus positif baru yang ditemukan pada Rabu, sebanyak 8.671 di antaranya kasus lokal.

Kepala Eksekutif Wilayah Administratif Khusus Hong Kong Carrie Lam menyebutkan, dilansir dari reuters, Rabu, lebih dari 30.000 orang yang positif COVID-19 sedang menunggu mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Otoritas bandara internasional di Hong Kong melarang sejumlah penerbangan internasional dari Australia, Kanada, Prancis, India, Nepal, Pakistan, Filipina, Inggris, dan Amerika Serikat mulai 23 Maret hingga 20 April.

Baca Juga

Kebijakan itu diambil untuk mengurangi beban sistem perawatan kesehatan terkait kasus impor di tengah melonjaknya kasus lokal, demikian media setempat. Sebanyak 873 staf medis rumah sakit umum di Hong Kong hasil tes PCR-nya menunjukkan positif. Sebagian besar di antaranya tertular bukan terkait dengan pekerjaannya.

Sementara itu, Dosis vaksin COVID-19, Moderna, dalam jumlah terbatas akan tersedia untuk warga negara Spanyol di China, demikian menurut pernyataan pada situs Kementerian Luar Negeri Spanyol. Dosis Moderna akan digunakan sebagai penguat vaksin atau booster bagi mereka berusia 18 tahun ke atas yang telah menyelesaikan vaksinasi utama dengan dosis yang disetujui oleh Badan Obat-obatan Eropa atau vaksin China.

Jarak antara suntikan booster dan vaksin kedua setidaknya harus enam bulan, kata pernyataan itu yang terbit pada Selasa (22/2). China belum menyetujui vaksin COVID-19 asing.

Vaksinasi itu diperkirakan berlangsung pada pekan pertama Maret dan sejumlah dosis tersebut hanya akan dipasok di Kota Beijing, menurut keterangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement