Kamis 24 Feb 2022 15:06 WIB

Wilayah Udara Ukraina Ditutup Bagi Penerbangan Sipil

Badan pengatur penerbangan Eropa memperingatkan bahaya karena aktivitas militer.

Seorang prajurit Ukraina berjalan ke posisinya di garis pemisah antara wilayah yang dikuasai Ukraina dan wilayah yang dikuasai pemberontak di dekat Svitlodarsk, Ukraina timur, Rabu, 23 Februari 2022. Wilayah Udara Ukraina Ditutup Bagi Penerbangan Sipil
Foto: AP/J. Scott Applewhite
Seorang prajurit Ukraina berjalan ke posisinya di garis pemisah antara wilayah yang dikuasai Ukraina dan wilayah yang dikuasai pemberontak di dekat Svitlodarsk, Ukraina timur, Rabu, 23 Februari 2022. Wilayah Udara Ukraina Ditutup Bagi Penerbangan Sipil

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ukraina mengatakan wilayah udaranya ditutup untuk penerbangan sipil karena ada risiko tinggi keselamatan, Kamis (24/2/2022). Badan pengatur penerbangan Eropa juga memperingatkan bahaya terbang di atas perbatasan Rusia dan Belarus karena ada aktivitas militer di sana.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengizinkan operasi militer di Ukraina timur yang dipandang sebagai awal perang di Eropa. Badan pengatur lalu lintas udara Ukraina mengatakan di lamannya wilayah udara negara itu ditutup untuk penerbangan sipil mulai Kamis pukul 00.45 GMT (07.45 WIB) dan layanan lalu lintas udara juga telah ditangguhkan.

Baca Juga

Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EAS) mengatakan wilayah udara di Rusia dan Belarus dalam radius 185 km dari perbatasan mereka dengan Ukraina juga dapat menimbulkan ancaman keselamatan bagi maskapai penerbangan. "Secara khusus, ada risiko menjadi target, baik sengaja maupun karena salah mengenali pesawat sipil," kata badan tersebut dalam sebuah buletin.

"Keberadaan dan kemungkinan penggunaan sistem perang darat dan udara menimbulkan risiko tinggi bagi penerbangan sipil yang beroperasi pada semua ketinggian dan level penerbangan. "Industri penerbangan telah meningkatkan kewaspadaan pada risiko konflik bagi penerbangan sipil sejak pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur pada 2014.

EASA mengatakan Menteri Pertahanan Rusia telah mengirimkan pesan darurat kepada Ukraina, memperingatkan adanya risiko tinggi bagi keselamatan penerbangan akibat penggunaan senjata dan peralatan militer mulai Kamis 00.45 GMT dan meminta pengatur lalu lintas udara Ukraina untuk menghentikan penerbangan. Situs-situs pelacakan penerbangan menunjukkan lalu lintas udara yang ramai di bagian utara dan barat Ukraina pada pagi hari.

Pesawat El Al yang terbang dari Tel Aviv ke Toronto memutar balik secara mendadak di luar wilayah udara Ukraina saat penutupan dimulai, menurut situs FlightRadar24. Penerbangan LOT Polish Airlines dari Warsawa ke Kiev juga berputar balik ke Warsawa pada waktu yang sama.

Beberapa jam sebelumnya, Safe Airspace, yang dibentuk untuk memberikan informasi zona konflik setelah insiden MH17, mengatakan telah meningkatkan level risiko bagi seluruh Ukraina menjadi "jangan terbang". Mereka juga memperingatkan kemungkinan serangan siber pada pengatur lalu lintas Ukraina.

Rusia juga telah menutup sejumlah wilayah udara di sektor Rostov hingga ke timur perbatasannya dengan Ukraina dalam rangka memberikan keselamatan bagi penerbangan sipil, menurut pemberitahuan kepada para penerbang. Sebelumnya, Amerika Serikat, Italia, Kanada, Prancis dan Inggris telah meminta maskapai mereka menghindari wilayah udara tertentu di atas Ukraina timur dan Krimea. Lufthansa Jerman menangguhkan penerbangan ke Ukraina mulai Senin, menyusul KLM yang sudah menunda penerbangannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement