Jumat 25 Feb 2022 00:19 WIB

Kota Sukabumi Dinilai Layak Menyandang Nama Sebagai Kota Polisi

Kota Sukabumi sebagai kota polisi sudah lama didiskusikan baik formal maupun informal

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Kota Sukabumi dinilai layak menyandang sebagai kota polisi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada sisi historis, psikologis, dan empiris. Pernyataan tersebut disampailan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menjadi pembicara utama Webinar Hybrid yang bertajuk Branding Kota Sukabumi Kota Polisi yang digagas Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sukabumi Raya, Yayasan Dapuran Kipahare, dan SMKN 3 Kota Sukabumi, Kamis (24/2/2022).
Foto: Pemkot Sukabumi
Kota Sukabumi dinilai layak menyandang sebagai kota polisi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada sisi historis, psikologis, dan empiris. Pernyataan tersebut disampailan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menjadi pembicara utama Webinar Hybrid yang bertajuk Branding Kota Sukabumi Kota Polisi yang digagas Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sukabumi Raya, Yayasan Dapuran Kipahare, dan SMKN 3 Kota Sukabumi, Kamis (24/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi dinilai layak menyandang sebagai kota polisi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada sisi historis, psikologis, dan empiris. Pernyataan tersebut disampailan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menjadi pembicara utama Webinar Hybrid yang bertajuk Branding Kota Sukabumi Kota Polisi yang digagas Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sukabumi Raya, Yayasan Dapuran Kipahare, dan SMKN 3 Kota Sukabumi, Kamis (24/2/2022). 

Selain wali kota hadir pula Kepala Setukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin dan Ketua Masata Sukabumi Raya Irman Firmansyah. '' Jadi kebanggaan Masata dan Setukpa Polri menyelenggarakan webinar Kota Sukabumi sebagai kota polisi,'' ujar Achmad Fahmi. 

Baca Juga

Kota Sukabumi sebagai kota polisi sudah lama didiskusikan baik formal maupun informal. Tidak bisa dipungkiri baik dari sisi historis, psikologis dan empiris dinyatakan layak Kota Sukabumi dijadikan kota polisi. Pertama dari sisi sejarah ingat benar ketika perubahan nama Setukpa Polri misalnya Sekolah Polisi Negara jadi akademi kepolisian jadi Akabri bagian kepolisian dan akhirnya Secapa Polri.

Sehingga sulit rasanya Kota Sukabumi dipisahkan dari unsur kepolisian. Kedua dari sisi psikologis ketika siswa mengalami pesiar Sabtu dan Minggu ada interaksi antara siswa dan warga.

Ada dua hal kata Fahmi, pertama interaksi melahirkan komunikasi dengan kebudayaan karena siswa dari seluruh Indonesia yang budaya dan bahasa berbeda. Kedua pesiar siswa jadi daya ungkit ekonomi di sekitar wilayah Sukabumi.

'' Kami melihat ada manfaat langsung dialami warga dengan keberadaan Setukpa,'' kata Fahmi. Selain itu memperkaya khasanah budaya berinteraksi dengan siswa dan pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipisahkan

Dalam konteks city branding lanjut Fahmi, ada unsur city branding dan jangka pesan city branding. Hasil kajian pemkot, fungsi, unsur dan jangka pesan dikaitkan relasi kota polisi. Kota Sukabumi tidak terlepaskan dari daerah lain di sekitarnya seperti Kabupaten Sukabumi baik proses pendidikan dan transaksi ekonomi. Selain itu keramahan alam dan manusianya sebagai ekonomi pengalaman. 

'' Kota polisi sebagai pembentuk citra keberadaan setukpa membentuk citra positif luar biasa,'' ungkap wali kota. Setukpa juga jadi fasilitator maknanya ketika dicanangkan sebagai kota polisi berharap setukpa lebih luas mendatangkan kebaikan positif bagi warga baik sisi ekonomi wisata, pendidikan, dan lain sebagainya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement