REPUBLIKA.CO.ID, Nampaknya pandemi Covid-19 juga berdampak pada tingkat masalah tidur. Sebuah penelitian di Inggris menemukan, adanya peningkatan masalah tidur pada 2020 dibanding tahun 2018.
Dilansir dari Female First, ada sejumlah faktor yang memengaruhi tidur di malam hari. Berikut enam di antaranya:
1. Mikroba yang hidup di usus
Percaya atau tidak, bukti yang berkembang menunjukkan mikroba yang hidup di saluran pencernaan memengaruhi kualitas tidur. Studi baru menemukan, mereka yang memiliki mikrobioma usus yang beragam memiliki kualitas tidur lebih baik.
2. Bahan kasur
Jelas kasur yang nyaman akan mendukung tidur nyenyak di malam hari. Kasur dengan bahan katun organik tentu paling baik untuk tidur, namun cenderung tak terjangkau harganya. Untuk mengatasi bisa menggunakan seprei katun dan mengatur ventilasi yang baik di rumah terutama kamar.
3. Olah raga berat di malam
Banyak yang bilang olah raga meningkatkan kualitas tidur. Tapi harus diperhatikan, olah raga seperti apa dulu. Aktivitas fisik berat di malam hari justru tak disarankan dilakukan sebelum tidur. Yoga atau tai chi bisa jadi pilihan olah raga malam ketimbang aerobik.
4. Terlalu banyak waktu di dalam ruangan
Pandemi kerap membuat kita lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Ini ternyata menggangu siklus tidur. Jika kita menghabiskan waktu di dalam rumah tanpa paparan sinar matahari dan malam menghabiskan waktu di rungan terang apalagi menatap layar, bisa mengganggu ritme sirkadian. Membuat sulit tidur di malam hari.
5. Terlalu sedikit triptofan dalam makanan
Tubuh butuh triptofan yaitu asam amino yang diperoleh dari protein tertentu dalam makanan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbaikan tidur saat mengkonsumsi makanan mengandung triptofan seperti unggas, pisang, gandum, biji-bijian dan kacang-kacangan.
6. Kurangnya rutinitas
Menjaga rutinitas teratur di siang hari jika memungkinkan, akan membantu mengatur hormon tidur dengan lebih efektif. Hormon tidur bergantung pada ritme sirkadian yang sangat seimbang.