REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk gugus tugas untuk membantu penanganan masyarakat terdampak gempa magnitudo 6,1 yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022).
"PBNU telah membentuk gugus tugas untuk segera bekerja dan bergerak ikut membantu penanggulangan dampak dan korban di Sumbar," ujar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Satuan tugas bencana untuk Pasaman ini berasal dari sejumlah pengurus harian PBNU di Sumatra Barat. Ia mengatakan satuan tugas ini akan langsung bergerak mendata kebutuhan dan langkah-langkah penanganan dampak gempa.
"Hari ini juga gugus tugas bergerak ke Pasaman Barat dan Timur untuk melakukan mitigasi. Korbannya juga masjid dan pesantren," kata dia.
Gempa terjadi sekitar pukul 08.35 WIB. Titik lokasi gempa terletak pada 18 kilometer timur laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 6,1.
Staf operasional BMKG Padang Panjang Yuan mengatakan total ada 32 kali gempa susulan terjadi hingga pukul 18.00 WIB, namun kekuatannya di bawah magnitudo 5. Badan SAR Nasional (Basrnas) Padang melaporkan ribuan warga di Kabupaten Pasaman Barat diungsikan.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang Octavianto melaporkan dari tiga kecamatan, yakni Talamau, Pasaman, dan Kinalipengungsi 5.000 jiwa. "Warga diungsikan di 35 titik pengungsian yang dibentuk di daerah Talamau, Pasaman, dan Kinali," katanya.
Jumlah korban jiwa tercatat tiga orang, luka berat 10 orang, dan luka ringan 50 orang. Di Kabupaten Pasaman dilaporkan korban jiwa empat orang, dan warga yang mengalami luka berat 25 orang.