REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni mengatakan untuk program perbaikan akustik masjid dan mushala, DMI sampai saat ini masih menjalankannya sendiri. Jadi DMI membeli sekitar 120 mobil yang disebarkan ke beberapa daerah untuk menjalankan program tersebut.
"Kemudian (programnya) disertai pelatihan teknisi perbaikan akustik masjid, itu dilatih sendiri oleh DMI dan anggarannya sendiri, jalan terus program ini," kata Imam kepada Republika, Senin (28/2/2022).
Imam berharap, mudah-mudahan nanti ada kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) agar program perbaikan akustik masjid oleh DMI bisa terus berjalan. Karena jumlah masjid di Indonesia sangat banyak maka program ini terus berjalan berkelanjutan. Tujuannya mendapatkan suara speaker masjid yang enak didengar.
Ia menegaskan, jadi belum ada kerja sama DMI dan Ditjen Bimas Islam Kemenag terkait hal ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada pembicaraan antara DMI dan Ditjen Bimas Islam Kemenag terkait program perbaikan akustik masjid.
"Hubungan DMI khususnya secara perorangan dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam cukup baik, tapi belum ada program yang sifatnya kolaboratif," ujarnya.
Imam mengataka, mestinya Ditjen Bimas Islam Kemenag dan DMI bisa bekerja sama karena Kemenag juga punya program ke arah yang sama, yakni perbaikan akustik masjid. Artinya, hubungan kerjasama antara pemerintah dalam hal ini Ditjen Bimas Islam Kemenag dengan DMI sebagai masyarakat bisa dijalankan.
Menurutnya, selama ini akustik masjid umumnya belum bagus dalam instalasi speaker. Jumlah speaker dengan ruangan masjid juga biasanya kurang pas sehingga banyak benturan suara sehingga diperlukan teknisi untuk mengaturnya.
"Kalaulah nanti ada kerja sama DMI dan Ditjen Bimas Islam Kemenag, arah kerja sama ini untuk mencapai suara sepeker yang lebih enak," jelas Imam.