Senin 28 Feb 2022 14:49 WIB

Keistimewaan Seorang Muadzin Ketika Mengeraskan Suara Adzannya

Seorang muadzin dengan suara adzannya mengingatkan datangnya waktu sholat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Muadzin mengumandangkan adzan. Keistimewaan Seorang Muadzin Ketika Mengeraskan Suara Adzannya
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Muadzin mengumandangkan adzan. Keistimewaan Seorang Muadzin Ketika Mengeraskan Suara Adzannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang muadzin dengan suara adzannya mengingatkan kaum Muslimin dan Muslimat melaksanakan sholat setiap waktu shalat tiba. Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi mengatakan karena kerasnya suara azanya yang menjangkau seluruh alam seorang muadzin mendapat keistimewaan sejauh jangkauan suaranya.

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW beliau bersabda, "Seorang akan diampuni dosanya se jauh jangkauan suaranya, dan setiap makhluk hidup maupun benda mati akan menjadi saksi baginya. Adapun orang yang mengikuti sholat jamaah akan dicatat baginya pahala 25 kali sholat, dan akan dihapus baginya dosa-dosa yang terjadi antara sholat tersebut dengan sholat sebelumnya. (HR Abu Daud).

Baca Juga

"Hadits ini diriwayatkan Abu Daud bab mengeraskan suara adzan, nomor 515," tulis  Syekh Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi dalam kitabnya Muntakhan Ahadist

Syekh Maulana menerangkan maksud diampuni dosanya sejauh jangkauan suaranya adalah suatu permisalan, yakni seumpama tempat yang terjangkau oleh suara muadzin, antara tempat berdirinya muadzin hingga tempat terjauh yang dijangkau suaranya itu, dipenuhi dengan dosa, niscaya Allah SWT akan mengampuninya.

Dari Ibnu Umar ra ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muadzin akan diampuni dosanya sejauh jangkauan suara adzannya, dan setiap makhluk hidup maupun benda mati yang mendengar suaranya akan memohonkan ampun untuknya. (HR.Ahmad Thabarani dalam kitab Al-Mu'jamul Kabir, Bazzar, hanya saja ia menyebutkan, "Setiap makhluk hidup maupun benda mati akan menjawab adzanya," para perawinya adalah perawi kitab Sahih Majmauz Zawa id jil.hal 81).

Dari Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah ia berkata: Abu Sa'id al-Khudri ra berkata: Apabila kamu berada di luar perkampungan, maka kumandangkan adzan dengan suara yang keras, karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda," setiap pohon, batu, jin dan manusia yang mendengar suara adzan, pasti akan menjadi saksi bagi muadzin HR Ibnu khuzaimah Jil. 1, hal 203).

Dari Bara bin Azib ra bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda "Sesungguhnya Allah menurunkan rahmat bagi orang-orang yang berada di shaf pertama dan para malaikat pun memohonkan rahmat bagi mereka. Seorang muadzin akan diampuni dosanya sejauh jangkauan suaranya, setiap makhluk hidup maupun benda mati yang mendengar suara adzannya akan membenarkannya, dan Ia mendapatkan pahala sebanyak orang yang mengerjakan sholat jamaah bersamanya."(HR. Nasa'i bab mengeraskan suara adzan nomor 647).

Syekh Maulana kembali menjelaskan diampuni dosa jauh jangkauan suaranya, yakni ia akan diampuni dengan ampunan yang sangat luas. Maksudnya ampunan Allah SWT itu akan disempurnakan bila ia memaksimalkan usahanya dalam mengeraskan suara adzannya. Pendapat lain mengatakan bahwa ia akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah ia lakukan di kawasan tersebut hingga sejauh tempat yang terjangkau suaranya. Ada pula pendapat yang mengatakan dosa orang-orang yang tinggal di kawasan yang terjangkau suara muadzin akan diampuni dengan syafaat muadzin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement