REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Federal International Finance (FIF) membukukan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2021 dengan peningkatan laba bersih sebesar 65,8 persen menjadi Rp 2,47 triliun dibanding periode yang sama 2020 yang hanya mencapai Rp 1,49 triliun. Angka tersebut juga hampir menyamai rekor pencapaian PT FIF yang dicapai pada 2019 sebelum terjadinya pandemi Covid-19 dengan laba bersih sebesar Rp 2,57 triliun.
Presiden Direktur PT FIF, Margono Tanuwijaya, mengatakan, keberhasilan yang dicapai oleh perusahaan pada tahun lalu didukung oleh berbagai strategi perusahaan. Antara lain, pengendalian biaya mengingat kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Perusahaan juga melakukan investasi yang memiliki dampak jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan competitive advantage.
"Dari sisi manajemen risiko pun terus dilakukan perbaikan kualitas atas akuisisi kontrak baru dengan mengimplementasikan sistem smart aquisition yang terus dikembangkan," terang Margono melalui siaran pers, dikutip Senin (28/2/2022).
Strategi penting yang juga diterapkan perusahaan adalah memperkuat dan mempercepat kolaborasi di internal perusahaan dan juga dengan Astra Value Chain. Di samping itu, perusahaan mengoptimalkan sistem dan infrastruktur untuk mempercepat digitalisasi, serta mengintegrasikan saluran online dan offline di perusahaan, yang meliputi 243 cabang dan ribuan jaringan perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Tidak hanya itu, menurut Margono, fungsi kontrol memainkan peran penting dalam mendukung kinerja perusahaan. PT FIF juga terus memperketat kontrol operasional bisnis perusahaan. Seperti memastikan pengendalian atas operasi bisnis di seluruh jaringan dan memastikan konsistensi di dalam melakukan kontrol dan eksekusi strategi untuk mencapai target, serta menjaga efisiensi biaya.
"Semua inisiatif pada 2021 juga harus didukung dengan pengembangan organisasi, sehingga menjadi lebih ramping, lincah, serta lebih adaptif untuk menjawab perubahan yang terjadi," kata Margono.
PT FIF juga berhasil menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan yang sehat dengan tingkat jumlah kredit bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) di angka 0,9 persen. Angka NPF 2021 tersebut lebih baik dibanding pada tahun 2020 sebesar 1,5 persen.
Setelah pemulihan pandemi pada 2020, pada 2021 sebagian besar iklim usaha mulai menggeliat sekaligus menjadi momentum pemulihan dan kebangkitan ekonomi di Indonesia, sehingga kondisi ini juga memberikan dampak positif kepada operasional bisnis PT FIF.
Pemulihan kinerja PT FIF juga tercermin dari nilai pembiayaan yang dikeluarkan oleh perusahaan secara amount finance (AF), yakni sebesar Rp 31,83 triliun. Angka tersebut naik sebesar 5,7 persen dibanding pencapaian 2020 senilai Rp 30,11 triliun.
Jika dilihat dari pencapaian pembiayaan yang dikeluarkan secara unit, pada 2021 PT FIF membukukan pembiayaan pada 2,62 juta unit, atau meningkat sebesar 0,4 persen dibanding 2020 yang hanya mencapai 2,61 juta unit. PT FIF juga membukukan peningkatan pada total aset yang dimiliki, yakni sebesar Rp 32,65 triliun, naik sebesar 0,2 persen dibanding 2020 sebesar Rp 32,59 triliun.