REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trailer final film Morbius yang telah lama dinanti penggemar, akhirnya dirilis oleh Sony Pictures. Kini penggemar diberi gambaran lebih detail tentang sifat yang bertentangan dari Michael Morbius, di mana ia merupakan ahli biokimia yang disegani tapi berubah menjadi vampir yang haus darah.
Trailernya dimulai dengan kalimat, "Temukan siapa dirimu yang sesungguhnya” yang diucapkan aktor Michael Keaton, diikuti dengan aksi Morbius saat menjadi predator di ruang mesin sebuah kapal besar, seakan mengisyaratkan kecenderungan film ke arah genre horor. Asal-usul Morbius juga ditunjukkan di trailer.
Trailer juga menggali lebih dalam bagaimana perjuangan Michael Morbius untuk mengendalikan hasrat dan ketergantungan barunya yang menyeramkan. Namun konflik batin Morbius seakan dimentahkan oleh pernyataan Loxias Crown (Matt Smith) yang menyebutnya sebagai "penjahat", kata-kata kasar yang berasal dari musuh bebuyutan Morbius dan potensi kontra terhadap pandangan Morbius tentang kemampuannya sendiri.
Pada akhirnya, trailer membuat kita ingin melihat jalan apa yang akan diambil Morbius yang diperankan Jared Leto. Film Morbius disutradarai oleh Daniel Espinosa, dengan skenario dari Matt Sazama dan Burk Sharpless. Avi Arad, Matt Tolmach, dan Lucas Foster memproduseri film tersebut. Morbius berdurasi satu jam empat puluh delapan menit, lebih pendek dari film Marvel pada umumnya, tapi pasti penuh aksi dan benar-benar menakutkan.
Morbius telah menempuh perjalanan panjang untuk sampai di bioskop, karena sebelumnya ditunda sebanyak enam kali sebelum menetapkan tanggal rilis finalnya pada 1 April. Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung telah menjadi penyebab utama penundaan.
Dilansir di Collider, Rabu (2/3/2022), film ini mengisahkan seorang ahli biokimia pemenang hadiah Nobel, dr Morbius, yang menderita penyakit kelainan darah langka sejak kecil. Penyakit ini membuat tubuh Morbius lemah, namun mentornya (Jared Harris) selalu menguatkan dan meyakinkan Morbius bahwa suatu hari nanti ia bisa sembuh.
Ia pun mencoba melakukan penelitian untuk mencari pengobatan. Hingga akhirnya dia melakukan percobaan pengobatan menggunakan sel darah kelelawar. Awalnya pengobatan ini berjalan lancar dan menunjukkan kemajuan yang signifikan pada tubuh Morbius, namun pengobatan itu malah membuatnya berubah menjadi seseorang yang haus darah.
Akankah kebaikan hatinya bisa mengalahkan kejahatan yang berasal dari dalam dirinya? Atau justru Morbius menyerah pada kekuatan barunya yang misterius?