REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Bank Dunia, pada Rabu (2/3/2022) mengumumkan, mereka akan menghentikan semua programnya di Rusia dan Belarusia. Hal itu karena tindakan permusuhan kedua negara terhadap Ukraina.
“Menyusul invasi Rusia ke Ukraina serta permusuhan terhadap rakyat Ukraina, Grup Bank Dunia menghentikan semua programnya di Rusia dan Belarusia dengan segera,” kata Bank Dunia dalam sebuah pernyataan yang diunggah lewat akun Twitter resminya.
Dalam pernyataan itu dijelaskan, Bank Dunia belum menyetujui pinjaman atau investasi baru di Rusia sejak 2014. “Juga tidak ada pinjaman baru yang disetujui ke Belarusia sejak pertengahan 2020,” katanya.
Saat ini Rusia menghadapi sanksi ekonomi berlapis dari Barat. Hal itu menyusul keputusannya menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu. Uni Eropa bersama Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada mengeluarkan Rusia dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication atau SWIFT. Ia merupakan jaringan keamanan tinggi yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia
SWIFT memungkinkan bank memindahkan uang dengan cepat dan aman, mendukung triliunan dolar dalam arus perdagangan serta investasi. Dikeluarkannya Rusia dari SWIFT dianggap sebagai hukuman ekonomi terberat. Karena dengan sanksi itu, Moskow menjadi lebih terisolasi secara ekonomi dibandingkan sebelumnya.
Kendati telah disanksi, Rusia belum menunjukkan niat menghentikan serangannya terhadap Ukraina. Pada 28 Februari lalu, delegasi Rusia melakukan pertemuan dengan delegasi Ukraina di perbatasan Belarusia. Perundingan berakhir tanpa kesepakatan. Namun kedua belah pihak sepakat mengadakan negosiasi lanjutan dalam waktu dekat.