Jumat 04 Mar 2022 01:24 WIB

Covid-19 Melonjak, Operator Transprotasi Hong Kong Pangkas Layanan

Rekor harian baru mencapai 56.827 kasus di Hong Kong pada Kamis (3/3/2022).

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Friska Yolandha
 Warga mengantre untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong, Kamis, 24 Februari 2022. Hong Kong mulai membutuhkan bukti vaksinasi pada Kamis untuk memasuki tempat-tempat umum seperti restoran, supermarket, dan perbelanjaan mal.
Foto: AP/Vincent Yu
Warga mengantre untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong, Kamis, 24 Februari 2022. Hong Kong mulai membutuhkan bukti vaksinasi pada Kamis untuk memasuki tempat-tempat umum seperti restoran, supermarket, dan perbelanjaan mal.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Operator kereta bawah tanah, perusahaan bus dan feri Hong Kong, dan salah satu jaringan supermarket terbesarnya, memangkas layanananya. Hal itu dilakukan lantaran kondisi Covid-19 memburuk dan menyebabkan infeksi harian meledak tahun ini.

Pihak berwenang melaporkan, pada Kamis (3/3/2022), rekor harian baru mencapai 56.827 kasus dan 144 kematian di kota yang dikuasai China. Kenaikan eksponensial dari sekitar 100 pada awal Februari dan tiga bulan berturut-turut nol kasus pada akhir 2021.

Baca Juga

Lonjakan kasus dan pesan dari pejabat pemerintah telah memicu eksodus orang dari pusat keuangan global tersebut. Dimana pihak berwenang berpegang teguh pada kebijakan nol dinamis yang berupaya memberantas semua wabah.

Banyak restoran dan toko tutup, sementara distrik keuangan utamanya sangat sepi dan hanya sedikit orang yang keluar di lingkungan yang biasanya ramai. Departemen Transportasi Hong Kong mengatakan, 98 rute bus akan dihentikan sementara operator menghadapi kekurangan tenaga kerja yang kritis.

“Lonjakan infeksi staf ditambah dengan penurunan lalu lintas penumpang karena langkah-langkah jarak sosial yang ketat membuat sulit untuk mempertahankan operasi,” katanya dalam keterangan resminya pada Rabu (2/3) malam.

 

 

 

Operator kereta bawah tanah kota, MTR Corp (0066.HK), mengaku akan memotong layanan di delapan jalur.

 

 

 

“Kami telah berusaha untuk mempertahankan layanan kereta api meskipun situasi COVID-19 memburuk. Namun, perkembangan terakhir dari pandemi mempengaruhi tenaga kerja untuk operasi sehari-hari,” ujarnya di situs webnya.

Sedangkan, dua operator feri yang melintasi pelabuhan kota antara pulau utama Hong Kong dan semenanjung Kowloon mengatakan, pihaknya akan menangguhkan layanan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Sementara itu, salah satu jaringan supermarket terbesar di kota itu, Parknshop, mengatakan telah memperpendek jam operasional untuk lebih dari 200 gerai untuk melindungi staf dan pelanggannya, dengan beberapa tutup pada pukul 15.00.

Pakar kesehatan dari Universitas Hong Kong memperkirakan, sekitar 1,7 juta orang telah terinfeksi pada Senin (28/2/2022) dengan pekan mendatang diperkirakan akan mencapai puncak sekitar 183 ribu infeksi setiap hari.

Sekitar 1.000 narapidana dan 1.000 staf di penjara kota telah terinfeksi. “Sangat mempengaruhi berbagai fasilitas pemasyarakatan,” kata pemerintah, Kamis.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement